Bujang dan Putri Malaka by Harlis Kurniawan


Bujang dan Putri Malaka
Title : Bujang dan Putri Malaka
Author :
Rating :
ISBN : 6028471046
ISBN-10 : 9786028471046
Language : Indonesian
Format Type : Paperback
Number of Pages : 305
Publication : First published March 1, 2010

Buku yang berada di tangan pembaca ini bermaksud menunjukkan adanya korelasi ayat kauliyah (Al-Qur'an) dengan ayat kauniyah (alam semesta) melalui puluhan kisah yang ada didalamnya. Kisah-kisah itu disampaikan dengan memperhatikan logika bahasa yang dapat menimbulkan kelogisan apa yang disampaikan sehingga bisa mendebat pemikiran liberal dengan tetap mengundang senyuman. Setiap kisah merupakan hikmah dari alam semesta yang menjadi solusi dari berbagai masalah kehidupan.


Bujang dan Putri Malaka Reviews


  • Ivan

    Assalamualaikum Wr.Wb.
    Wow..
    Satu kata yang terucap ketika baru menyelesaikan membaca buku ini. Memang Harlis Kurawan sangat jitu meramu hikmah yang terselip dalam suatu percakapan sehingga orang tidak mudah digurui.
    Denger-denger buku ini merupakan buku faforit dia cara Islamic Bookfair tahun 2011. Karena penasaran karena juga ada teman sebelumnya yang membaca dan aq lihat sepintas bagus maka aku putuskan untuk membeli paket buku ini dengan judul Bujang dan Jendral Portugis.
    Dalam buku ini bujang dan para guru muda lainnya dari Daurul Hikmah mencoba memberikan pendidikan hikmah kepada para santri dan santri seniornya. Pengajaran tersebut tidak terkesan kaku seperti kita di sekolah, akan tetapi diramu menjadi seuatu bahan metode pendidikan yang menarik karena diselingi bahkan berdasar pada pengajaran dengan cara permainan langsung dilapang dengan aktifitas fisik. Sehinggga para santri tidak merasa bahwa sedang melakukan pendidikan hikmah akan tetapi terasa hanya melakukan seatu permainan lalu menarik hikmah dari permainan tersebut.
    Cerita dalam buku ini menarik karena tersusun atas bab bab dab setiap bab terdapat satu hikmah atau pelajaran yang bisa diambil berdasarkan suatu peristiwa tertentu.
    Saya mulai agak penasaran ketika bujang berkunjung ke selatan guna bertemu dengan Sultan Siak Damai untuk mengajarkan hikmah ke pesantren yang ada disana. Bukan pengajaran hikmah yang menarik akan tetapi perdebatan antara Bujang dan para Santri muda lainnya melawan pemikiran rasionalis yang diusung sang menteri lawan dari Sultan Siak tersebut.
    Over All cerita dalam buku ini sangat bagus ditengah banyaknya pemikiran rasaionalis yang diusung oleh JIL dan jaringan Islam lain yang ingin mendeskreditkan islam nama islam di mata dunia internasioanl.
    Akan tetapi yang kurang dari buku ini adalah pengeditan kata dimana ada beberapa kata yang salah ditulis. Agak risih memang membaca buku yang terdapat kesalahan penulisan pada bukunya akan tetapi ini ditutup dengan isi buku yang menurut saya sangat bagus. Selain itu terkadang cerita dalam setiap bab terasa kurang walaupun bujang telah memberikan jawaban atas pertanyaan yang sering ditujukan padanya. Kadang cara dalam menjawab pertanyaan sangat sederhana dan terkesan hanaya memebalik statment sang penanya. Jarang sekali Harlis memasukan ayat alquran di buku ini akan tetapi hikmah yang diberikan sering ditandai dengan catatan kaki berupa rujukan AlQuran.
    Merupakan buku yang wajib dibaca para pendakwah secara khusus dan umat Islam secara umum.
    Dua kata untuk buku ini : Santai tapi mengena.
    Walaikum Salam Wr. Wb

  • Padya Twikatama

    Alhamdulillah.. segala pujian hanyalah milik Allah, Rabb semesta alam. Bujang, sosoknya kembali saya dengar setelah mencari-cari apakah sang penulis, Harlis Kurniawan, kembali melanjutkan kisah petualangan si Bujang atau tidak. Syukur Alhamdulillah ternyata sosok Bujang masih ada dan kisah nya berlanjut. Pertama kali saya mengenal tokoh Bujang ketika sang penulis menulis buku Berlatih Berpikir Kritis yang juga ada dua seri. Sangat-sangat menarik dan menggetarkan iman kembali.

    Melalui narasi yang dituliskan dengan cerdas, penulis hendak menyampaikan kepada pembacanya hikmah-hikmah yang ada di alam semesta dan tentu semua bernuansakan indahnya Islam. Kesederhanaan berpikir nan kritis mampu menyentak kesadaran dan menjawab keraguan yang seringkali meliputi hati dan pikiran kita.

    Bujang dan Putri Malaka, dari judulnya saya bisa menebak bahwa dalam seri kali ini pasti Bujang akan menemukan kembali sang Putri yang diimpikannya itu. Hal ini tentu membuat pembaca penasaran, siapa gerangan sang Putri Malaka. Sungguh tak disangka bahwa sang Putri adalah seseorang yang sudah lama dikenal dan dekat dengannya selama ini. Namun mereka berdua tak pernah sadar dan tahu hingga akhirnya Allah jualah yang kehendakNya itu membuka tabir dan memecah kerinduan akan orang yang mereka cintai karenaNya.

    Tentu episode tersebut di buku seri ini hanya merupakan penggalan bagian dari banyak bagian lain yang masih mengandung banyak hikmah yang dapat kita renungi dan kemudian bisa kita amalkan dalam hidup.

    Kisah yang apik ini menurut saya wajib dibaca oleh siapapun yang ingin merasakan inilah indahnya hidup.

    Mudah-mudahan sang penulis masih akan tetap melanjutkan kisah si Bujang dan tetap mempertahankan gaya penulisannya yang khas tersebut.

  • Fachri Reza

    buku yang sangat menarik dan mengangkat tema yang jarang : hikmah kehidupan. ini dia buku yang patut dibaca oleh generasi muda islam dan sudah sepatutnya ditunggu-tunggu. saya beri rating 4. jika saja jalan ceritanya lebih bagus dan tidak terlalu monoton, tanpa ragu lagi pasti saya beri 5 bintang!

  • Adityo Mursitantyo

    hm.,

    ga bisa lsg diludes abis bacanya,
    byk hikmah yg ketinggal ntar..

  • Indri Juwono

    #2011-17#

    review menyusul. mengembangkan cerita di twitterku hari ini.

  • Diaz Prasetyo

    bahwa di setiap cerita kehidupan selalu ada hikmah di baliknya. sesimpel apapun itu

  • Khuraisah Mohd Nasir

    Pernah baca hikayat abu nawas? Perasaan yang sama semasa membaca buku ini. Kelakar, tersindir, terpukul dan kemudian tersiam. Semuanya dalam satu rasa. Must read!

  • Iqbal

    dapat di bukfer...sepertinya menarik

  • Octharina Nur

    Tidak seperti Bujang & Jenderal Portugis, novel pertama dari Si Bujang ini agak sedikit membosankan, lebih terkesan dibuat-buat, namun makna hidup yang bisa dipahami melalui ilmu hikmah tetap banyak disuguhkan dan menjadi andalan novel ini. Hanya saja tidak seseru novel keduanya, mungkin karena tema cerita utamanya yang berbeda. Kalau di novel ini lebih menceritakan kehidupan sehari-hari Bujang di pesantren Darul Hikmah.

  • Pramita

    Segar, jenaka, menggugah.