The Danish Way of Parenting by Jessica Joelle Alexander


The Danish Way of Parenting
Title : The Danish Way of Parenting
Author :
Rating :
ISBN : -
Language : Indonesian
Format Type : ebook
Number of Pages : 200
Publication : Published April 26, 2018

Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.
Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.
Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.
Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.


The Danish Way of Parenting Reviews


  • Nurul Cholifah

    PARENT = Play, Authenticity, Reframing, Empathy, No Ultimatums, Togetherness and Hygge

    Bukunya baguuus, setiap babnya selalu "waah", "oiya ya", "huhuhu beneer"

    "Happy kids grow up to be happy adults who raise happy kids, and so on"

    Jadi kenapa belum punya anak lo baca ini? Asli, setiap awal bab tuh beneran dikasih cara buat rubah diri lo dulu, rubah pola pikir dan kebiasaan lo sebagai individu, sebelum diterapin ke anak.

    Salah satu dari sekian banyak hal bagus yang bikin gue takjub dari buku ini adalah... gimana kita bukan hanya menumbuhkan rasa percaya diri ke anak, tp juga harga diri. Wow.

    Sebuah tamparan keras buat orang dewasa kayak gue yg ga tegaan, rasanya pengen bantu terus, sesederhana gabisa buka tutup dikit, udh pengen dibukain aja rasanya. Huhu😢

    Validasi setiap perasaan, pemilihan kata2, hormat ga cuma sama org yg lebih tua aja tp ke anak2 juga, reauthoring sejalan dengan teori labeling yg pernah gue dapet pas kuliah. Dan "hygge" juga wah bagus banget. Suka.

    Oh iya, ada cara2 pengajaran di kelas yg bisa dipakai buat ngajar anak dengan berbagai kepribadian. Cocok buat referensi ngajar ☺

  • Buku Arutala

    Di sini,saya tidak akan mengulas buku The Danish Way of Parenting. Saya hanya menceritakan sekilas saja tentang buku ini. Pertama, salah satu penulisnya merupakan keturunan Amerika yang menikah dengan pria berasal dari Denmark. Kedua, sang penulis melihat banyak perbedaan pola asuh yang diterapkan orang Amerika dan Denmark. Hal tersebut berhasil mengubah hubungan penulis dengan keluarganya (Amerika) dan membentuk pola asuh yang sesuai antara dia dan pasangannya.

    Buku ini saya telah baca tahun lalu, tapi baru kali ini punya kesempatan untuk menceritakan betapa impactfull buku ini terhadap saya. Saya semakin sadar bahwa anak bukanlah "pencapaian" saya. Mereka adalah individu bebas yang mempunyai hak untuk menentukan jalan hidupnya. Namun, orang tua mempunyai peran dan kewajiban untuk mengenalkan berbagai pilihan dalam hidup, termasuk bagaimana hidup berakhlak dan beradab. Salah satu yang saya tangkap dari buku ini adalah untuk menahan emosi dan berusaha tidak marah kepada anak. Banyak pilihan kata dan sikap yang baik untuk menanggapi tingkah laku anak yang "ajaib". Apabila respon pertama yang kita keluarkan adalah marah, membentak, atau memaki berakibat anak semakin resisten dan melawan. Bahkan, anak berpotensi meniru perilaku kita tersebut ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman untuknya. Meminjam istilah yang dikemukan salah satu akun Buku Anak Rabbit Hole, ketika marah tangki cinta kita sedang sedikit atau kosong,jadi kita bukan tidak menyayangi anak. Jadi, hal yang diperlukan jeda untuk merespon "keajaiban" anak tersebut.

    Poin menarik yang saya dapat dari buku tersebut adalah memanfaatkan momentum kebersamaan dengan keluarga. Di situ diceritakan keluarga Amerika sangat menghargai privasi, misalnya ketika ada acara di rumah, anak-anak berhak kembali ke kamar masing-masing. Sementara, keluarga Denmark menyenangi aktivitas bersama di ruang keluarga. Berbicara soal privasi dan kebersamaan ini sangat berkorelasi dengan saya. Saya pikir sebagai Ibu Pekerja, privasi dan "me time" saya ada ketika saya ada di kantor atau beraktivitas di luar rumah tanpa anak.

    Namun, ketika kembali ke keluarga, saya harus kembali mengenakan "seragam kebesaran" saya sebagai Ibu. Pada saat itu saya menjadi apa yang dibutuhkan anak sehingga hal di luar keluarga harus dikesampingkan. Terkadang saya masih merasa lelah dan membutuhkan "me time", tapi ternyata hal tersebut dapat dilakukan ketika bersama dengan anak. Me time penting untuk menjaga kewarasan sebagai Ibu,namun membersamai anak jauh lebih mengasyikkan.
    Itulah sepenggal dampak yang saya rasakan ketika membaca buku tersebut. Ternyata menjadi orang tua adalah proses belajar tanpa akhir.

  • Cici Suci

    Buku ini isinya ilmu banget sih! Karna referensi ilmunya tuh banyak banget, hampir 1/4 terakhir dari isi buku adalah referensi dari jurnal dan artikel ilmiah. Buku ini tuh bercerita tentang cara parenting ala Denmark. Aku rekomendasikan buku ini buat semua orang yang ingin belajar tentang parenting.

    Jadi menurut buku ini, yg pertama kali perlu diketahui adalah kesadaran kita sebagai orangtua terhadap pembawaan alami diri kita. Ketika kita sudah memahami itu, barulah kita bisa tahu apa saja yang bisa kita ubah dan kita kendalikan untuk mulai mendidik anak kita dengan cara pengasuhan yg baik.

    Yang kedua adalah menerapkan konsep PARENT (play, authenticity, reframing, emphaty, no intimidate, dan togetherness). Di buku ini tuh dijelasin satu demi satu konsep itu sesuai dengan nilai nilai masyarakat Denmark yang disebut sebut menyandang negara dengan tingkat kebahagiaan penduduk paling tinggi di dunia. Menariknya pembaca diajak untuk bisa belajar nilai nilai parenting dari negara yg orang orangnya bahagia. Karna aku yakin bahwa “keluarga bahagia dan dukungan sosial yang kuat akan bisa menciptakan anak-anak yang bahagia.”

    Jadi sekilas penjelasannya terkait konsep PARENT, orangtua Denmark menekankan bahwa anak anak itu wajib banget melewati fase bermain karna dengan bermain, anak anak bisa belajar tentang kolaborasi, negosiasi, adaptasi, dan rekreasi. Selain itu mereka juga mengajarkan anak anak untuk tidak judging/ menghakimi diri sendiri dan oranglain, mengajari anak anak untuk memahami emosi sendiri, emosi oranglain, supaya melatih empatinya sehingga ketika dewasa bisa menjadi manusia yg toleran, menolak konsep orangtua otoriter yang menggunakan kekuasaan dalam mendidik anak anaknya, dan terakhir kebersamaan bersama keluarga perlu dijaga karna keluarga adalah support system yg bisa menguatkan antara anak anak dan kita.

    Buku ini bagus deh! Ngga cuma pantas dibaca sekali doang, tapi bisa dibaca berkali2 supaya ingat dan menerapkan apa yg ada di dalam buku ini. Fyi, aku baca buku ini dari Google Playbook, keuntungannya baca buku digital adalah bisa baca sampelnya dulu (50 halaman sampel) dan akhirnya bisa memutuskan, ketika isinya emang menarik dan worth it, kita bisa langsung beli dan murah cuma 23 ribu (dibandingkan buku fisiknya yg harganya lebih dari 50 ribu). Tapi keduanya sama sama legal yaaah 😄☺️

  • booksventura

    Buku ini seringnya jadi inceran para orang tua yang lagi belajar soal pengasuhan anak. Ga salah sih karena meski tipis, buku ini isinya komplit. Selain deskripsi materi pengasuhan, ada pula dialog ortu anak yang menarik disimak. Meski terjemahan, gaya tulisannya luwes, mudah dipahami dan enak dibaca.
    .
    Berangkat dari kata PARENT, penulis menjabarkan masing2 kapital dlm topik yang berbeda. Play, Autentisitas, Reframing, Empati, No Ultimatum dan Togethernes and Hygge. Favorit saya tentu saja pada Play. Bermain menurut orang tua Denmark mempunyai banyak manfaat, seperti menjadikan anak lebih tangguh, kreatif, hingga meredam stress. Bermain disini tak hanya milik anak, ortu pun disarankan ikut bermain untuk mempererat bonding dengan anak.
    .
    Yang baru dan jarang saya temui dari buku sejenis adalah Reframing. ini adalah teknik mengubah fokus dari apa yang anak pikir sukar dilakukan menjadi apa yang bisa dia kerjakan sekarang. Seperti menggiring opini. Disinilah banyak dialog antar ortu dan anak yg bisa kita tiru. Org Denmark lihai melihat sisi positif ditengah kesempitan, lalu mengajari anak mereka hal yang sama. Bukan berarti mereka menyepelekan masalah, justru metode Reframing membantu anak segera menemukan solusi nyaman tanpa berlarut2 dalam perasaan negatif.
    .
    Nah setelah mendapat banyak ilmu dari buku ini, harapannya kita para new parents bisa mengadopsi gaya parenting Denmark terhadap anak kita. Tujuannya tentu saja agar generasi mendatang punya kualitas mental yg baik. Karena seperti orang Denmark yang percaya bahwa gaya pengasuhan itu warisan turun temurun, saya turut sepakat dgn pengantar Ayah Edy yg tertulis dibuku ini:

    “Mari jadi bagian dari Gerakan Membangun Indonesia yang Makmur, Aman, Nyaman, Kuat dan Mulia mulai dari keluarga.”

  • Indra Kurniawan

    Saya bukan (atau belum menjadi) orang tua. Saya membeli dan membaca buku ini karena saya ingin visualisasi hal-hal yang saya anggap baik yang saya tidak dapatkan dari orang tua saya.

    Buku ini bagus, memberikan bagian-bagian yang jelas lengkap dengan contoh-contoh praktis. Ilmu yang dijelaskan cukup susah tapi gaya penjelasannya membuatnya lebih mudah dimengerti. Yang juga sangat penting adalah tentang kesalahan-kesalahan umum parenting. Beberapa yang disebutkan adalah penggunaan kekerasan fisik sebagai hukuman dan pelajaran membaca yang terlalu dini. Beberapa data ditunjang oleh penelitian dan buku inipun memberi ulasan tentang sumber-sumber tersebut. Pembaca bisa cek sendiri validitas atau kredibilitasnya.

    Uniknya, beberapa ilmu di sana mirip dengan hal-hal yang saya baca di buku self-help. Mungkin memang menjadi orang tua yang baik ke anak itu dimulai dari individu yang baik ke diri sendiri terlebih dahulu.

    Kekurangan mungkin pada bahasa. Gaya penjelasannya memang menyenangkan tapi bahasanya terkadang aneh. Mungkin karena penulisnya dari Amerika, sekaligus proses penerjemahan, atau saya saja yang membaca tidak fokus :).

    Kali ini saya setuju dengan pengantar dari penerbitnya. Semoga lebih banyak orang yang membaca buku (seperti) ini, sehingga kebahagiaan menjadi sesuatu yang umum.

  • Faliqul Jannah Firdausi

    Membaca ini sambil merefleksikan bagaimana pola asuh orang tua saya dalam mendidik saya dan Saudara-saudara. Saya melihat orang tua Saya tumbuh dan makin menjadi orang tua yang demokratis dan bagaimana ini memberikan dampak pada perkembangan Saya sebagai anak kedua dan adik-adik saya. Saya juga membaca sambil merefleksikan apakah pola saya waktu kecil dikarenakan sikap yg diberikan orang tua saya. Buku ini sangat bermanfaat bagi guru maupun orang tua yang ingin memperbaiki cara mendidiknya agar lebih baik lagi menyiapkan anak yang bisa tumbuh dengan baik. terdapat contoh percakapan yang bisa mengubah persepsi anak dan membantu tumbuh kembangnya.

  • Haniva Az Zahra

    Jujur saja, saya tergiur ketika membaca bahwa orang-orang Denmark diakui sebagai yang paling bahagia di dunia. Bagaimana pengasuhan yang orang-orang ini ajarkan. Apa yang disampaikan oleh buku ini mudah untuk diingat. Prinsip PARENT: Play, authenticity, re-framing, empathy, no ultimatum, and togetherness (and hygge). Secara umum sejalan dengan apa yang saya pelajari di ilmu psikologi, secara umum juga masuk akal. Sebuah buku yang menarik bagi setiap orang yang memiliki motivasi untuk menjadi orang tua dengan anak yang sehat fisik mental juga bahagia.

  • Cassie  Bradshaw

    Good read.. lots of research put on this one but I would give this book 5 stars just because the author seems to target American parents. I just wish it was a bit more global but overall it’s a very good read.

  • Masrifatun Nida'

    Buku ini bukanlah buku yang berisikan tentang metode menjadikan anak cerdas atau menjadi nomor satu. Namun lebih dari itu, sebuah buku yang mengemas konsep indah tentang bagaimana melahirkan manusia yang "bahagia".

    Lewat cara Denmark, kita diajak menjelajahi bagaimana gaya pengasuhan warisan nenek moyang yang telah menjadikan negara Denmark meraih kategori -Negara paling bahagia selama hampir 40 tahun menurut world Happiness Report oleh PBB-.

    Gaya pengasuhan Denmark menyadarkan kita sebagai orangtua menelisik ulang tentang pembawaan alami, yang kemudian digabungkan dengan prinsip P. A. R. E. N. T. Prinsip atau sebuah alat sederhana & efektif untuk menambah kebahagiaan orangtua dan juga anak-anaknya.

    Noted: Penerapan metode ini memerlukan latihan kesabaran, penyelesaian dan kesadaran, yang akan menghasilkan tujuan yang sepadan. Yakni melahirkan & membesarkan anak-anak yang bahagia.

    Senang mendapatkan wawasan serta pengetahuan baru lewat buku ini ♥

  • Jati W

    Bagus bukunya. Cocok untuk menambah wawasan tentang parenting dengan belajar dari orang Denmark.

  • Jorge

    An easy book for people who cares about parenting,ñ.