Title | : | Sumpah Pemuda: Makna \u0026 Proses Penciptaan Atas Sebuah Simbol Kebangsaan Indonesia |
Author | : | |
Rating | : | |
ISBN | : | - |
Language | : | Indonesian |
Format Type | : | Paperback |
Number of Pages | : | 83 |
Publication | : | First published November 1, 2000 |
Keith Foulcher berargumentasi bahwa Sumpah Pemuda yang kita kenal sekarang merupakan suatu hasil dari akumulasi nilai-nilai dan ideologi yang disertakan dalam peristiwa silam. Ia memberikan cara pandang baru bagaimana melihat sejarah Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda: Makna \u0026 Proses Penciptaan Atas Sebuah Simbol Kebangsaan Indonesia Reviews
-
buku kecil ini merupakan terjemahan dari paper yang pernah terbit di asian studies review, september 2000. yang membikin agak tebal adalah pengantar dari banyak pihak sehingga bukunya gak tipis-tipis amat.
meski kecil dan [agak] tipis, buku ini mengajak kita melihat suatu warisan besar yang masih hidup, yakni SUMPAH PEMUDA, namun kita diajaknya melihat secara historis: membaca ulang naskah awal rumusan sumpah pemuda, serta merekonstruksi sebenarnya apa sih yang bikin kongres pemuda itu penting? benarkah karena di dalam kongres itu dirumuskan sumpah pemuda, atau justru di kongres itulah lagu indonesia raya kali pertama diperkenalkan?
saya senang dengan terjemahan buku penting ini, sebab sebagai orang awam, bukan sejarawan, saya gak tahu bahwa telah terbit tulisan penting seperti ini di jurnal asing. mana aku tau?
buku ini juga disajikan dengan perwajahan yang baik, seperti reputasi buku-buku terbitan komunitas bambu selama ini. -
Seperti nampak pada judulnya, buku karangan Dr. Keith Foulcher ini menyinggung mengenai peristiwa Sumpah Pemuda. Suatu peristiwa di zaman pergerakan yang dimotori oleh para pemuda dan menjadi tonggak alur kesejarahan yang sangat berimbas membawa perubahan. Meskipun buku ini tergolong tipis, namun pembahasan mengenai Sumpah Pemuda yang dijelaskan cukup kompleks dan banyak memberikan perspektif lain dalam memandang peristiwa tersebut. Mulai dari aspek "poin-poin" dalam Sumpah Pemuda (khususnya soal bahasa), hingga bagaimana Sumpah Pemuda dijadikan "alat" dan digunakan dalam kepentingan-kepentingan politik di era Orde Lama dan Orde Baru. Tak luput juga, Keith Foulcher menyajikan bagaimana peranan Mohammad Yamin yang cukup sentral dalam peristiwa ini, bahkan hingga ke depannya.
Secara keseluruhan, buku ini bagus. Penulisannya ditunjang dengan sumber-sumber sekunder seperti surat kabar yang sezaman, dan membuat analisisnya semakin baik. Sayang, satu hal yang menurutku kurang adalah -kurangnya pembahasan tentang "ada apa" atau "latar belakang" adanya Sumpah Pemuda. Hal ini tentunya penting untuk melihat sebab mengapa para pemuda dari berbagai organisasi mengadakan kongres hingga pada akhirnya melahirkan resolusi berupa Sumpah Pemuda. Meski demikian, buku ini tentu akan aku rekomendasikan kepada siapapun yang ingin mengetahui tentang Sumpah Pemuda. -
Salah satu bacaan wajib untuk memahami keindonesiaan.
-
dujlk