Title | : | The Age Between Us |
Author | : | |
Rating | : | |
ISBN | : | - |
ISBN-10 | : | 9786230013089 |
Language | : | Indonesian |
Format Type | : | Paperback |
Number of Pages | : | 544 |
Publication | : | Published February 24, 2020 |
Edward Wolfgang Kilmer jatuh cinta untuk kedua kali setelah bertahun-tahun merana sejak istri tercintanya meninggal dunia.
Michael Kilmer tak menyangka perasaan sayang dan pedulinya kepada sang sahabat perlahan berubah menjadi cinta.
Masalahnya, bagaimana jika tiga kisah cinta itu terjadi di kuali yang sama, dan apakah benar perbedaan usia hanya perkara angka?
The Age Between Us Reviews
-
Katakanlah aku lebay tapi aku sukaaa 🤩🤩🤩🤩 baru kali ini baca cuman gara2 dansa aja bikin baper akut sampe bingung mau nangis apa ketawa 😰 apalagi bagian dansa dengan lagu Wonderful Tonight itu 🥰. Aku sampe bisa ngebayangin dan merasakannya 🥰. Dan memang cocok sih pake lagu itu dengan Ed sebagai cowoknya. Pokoknya baca ini sambil baca sambil dengerin lagunya New Kid on the Block dan Eric Clapton 👍🏼.
-
Sumpah cringe abis. Ed ini seumuran Bapak aku tp entah disini digambarkan kayak masih umur 30an gtu. Jujur maksain sih buat nyelesaiin baca ini. Hampir dnf pas mereka di Thailand. Dan masih cringe sampe di epilog.
-
Update 15 Agustus 2023
Baca di Gremedia Digital
Akhirnya bisa beresin bukunya juga. Lega bangeeeet. Awalnya aku memosisikam diri baca ini buat asyik2an aja karena kalau aku OVT, bakalan nggak selesai. Tapi tetep aja ternyata aku baca ini enjoy d awal aja karena makin sini makin draggy. Aku nherti maksudnya biar chemistry Ed-Lita nya dapet. Tapi tetep aja aku bosen. Not the book's fault, though. It's mine.
•Pros:
Narasinya enak buat dibaca. Ngalir banget dan sesuai sama seleraku. Elemen kerjaan di cerita ini juga kuat jadi enggak terkesan kayak tempelan.
Layer karakternya juga oke. Mereka beneran terasa seperti manusia pada umumnya dan kerasa real banget.
Terus ya, at some point aku lebih suka hubungan Nad-Mike dan aku kepo juga gimana akhirnya mereka memutuskan bersama.
Ed-Lita juga hubungan di awalnya aja sih yang bikin cringe, makin sini makin kerasa mereka real couple.
•Cons:
So why it's 2 🌟?
Coz I hate love triangle trope. Apalagi ini ayah dan anak. Kek? Cringe parah. Aku kalau baca buku cinta segitiga antar sahabat aja muak, apalagi kalau baca cerita yang cinta segitiganya anak sama bapak. Sekali lagi, it's me, the problem. Not the book.
Belum lagi pas bagian Lita balas dendam dan semua tokoh di sini chaos parah. Mike yang nggak ngerti concent, Lita yang akalnya pendek, Nad yang terlalu ikut campur, dan Ed yang lari mulu dari masalah. I can't stand with them for the rest of the book dan kayak pingin bejek2 mereka semua karena aku sebel banget.
Terua munculah ending yang semuanya happily ever after. Yah tipikal semua bahagia dan termasuk aku juga bahagia karena akhirnya bisa pisah sama mereka. (Walaupin belum sepenuhny karena aku masih ketemu mereka di kumpulan cerpen2 itu).
Tapi ya udahlaj. At least, dengan baca ink, aku punya stok bacaan baru karena gaya bercerita penulis yanh enak bikin aku pingin baca bukunya yang lebih asyik dari ini.
***
Dnf di halama 167.
Tadinya aku niat mau selesain cerita ini, dikuat-kuatin, tapi aku gak bisa. Buku ini bukan seleraku aja, sih. Aku ngerasa gak kerasan liatnya nangkring di GD-ku tapi gak kubaca. Makanya kuputuskan buat gak dilanjut. Mungkin suati hari nanti aku bakalan lanjut baca ceritanya. Mungkin. Tapi gaya tulisannya asyik, kok. Enak dibaca, heuheu
Aku punya masalah sama Ed, nya soalnya, wkwk. Gimana, ya. Dia ini umurnya udah 52 tapi kekanakan banget. Yah, Ed merusak mood-ku buat baca. Itu aja, heuehu -
Begitu melihat karya terbaru Kincirmainan di GD, saya langsung tertarik untuk membacanya. Selalu ada kisah yang unik dari karya beliau.
Misalnya dalam novel ini, menceritakan tentang kisah cinta dua manusia yang berbeda usia 25 tahun.
Lita jatuh cinta pada Ed, ayah dari Mike, sahabat sekaligus atasannya di
tempat kerja. Cinta Lita bersambut, hanya saja Ed penuh perhitungan dan tidak ingin anaknya sampai tahu akan hubungan mereka. Hingga kemudian Mike justru menyatakan cintanya pada Lita. Dan membuat Ed menjadi ragu untuk meneruskan hubungannya dengan Lita. Meski Lita berusaha meyakinkan Ed, Lita juga sadar saingannya berat, yaitu putra Ed satu-satunya.
Saya suka setiap karakter tokoh wanita dari novel karya Kincirmainan adalah wanita tangguh yang mau memperjuangkan diri mereka sendiri berikut kebahagiaan mereka. Begitupun dengan Lita. Ed yang digambarkan dewasa dan sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan malah terlihat labil di mata saya. Hari ini menolak, besoknya mengejar. Gitu aja terus.
Overall, saya ngasih 3 bintang untuk ide cerita, ketangguhan Lita, dan cara Lita membalaskan patah hatinya :) -
Kincirmainan merupakan salah satu penulis lokal yang saya sukai tulisannya. Selain gaya berceritanya yang terbilang renyah, tema cerita yang diangkat pun biasanya tergolong unik dan berani. Salah satunya seperti The Age Between Us yang memiliki cerita tentang cinta berbeda usia. Isu tentang ini menurut saya cukup segar dan masih sedikit diangkat oleh penulis lokal. Kincirmainan bisa melihat peluang yang tepat dengan mengangkat permasalahan ini. Sampul bukunya sudah sangat menggambarkan isi ceritanya. Ilustrasi sepasang wanita muda dan pria dewasa menunjukan perbedaan usia di antara mereka. Latar warba putih dengan aksen debu semakin mempermanis sampul bukunya. Namun, sayangnya bagi saya sampulnya terlihat seperti novel teenlit. Padahal isi ceritanya cukup dewasa dengan sedikit adegan vulgar. Padahal sepertinya sampul bukunya akan terlihat pas jika digambarkan secara lebih dewasa lagi dengan ilustrasi yang menunjang.
Hubungan asmara beda usia menjadi topik utama yang dibahas dalam jalan ceritanya. Sekali lagi Kincirmainan berhasil mengangkat tema menarik yang diaplikasikan dengan baik dalam sebuah romansa. Bercerita tentang Lita yang menjalin hubungan asmara dengan Ed yang berbeda usia hingga 25 tahun. Mungkin di zaman sekarang sudah tak jadi soal kisah cinta berbeda usia, namun masalahnya Ed merupakan ayah dari sahabat sekaligus bos Lita, Mike. Lita dan Ed takut jika Mike akan marah dan tidak merestui hubungan mereka. Maka secara terpaksa mereka harus menjalani hubungan backstreet di belakang Mike. Saya sangat menikmati gejolak dari hubungan antara Lita dan Ed. Kincirmainan berhasil menaik-turunkan emosi pembaca lewat kisah cinta Lita dan Ed yang penuh tantangan. Walaupun tak ada sesuatu yang baru atau mengejutkan, tapi permasalahan yang dibahas sangat intens untuk diikuti. Bagaiamana masalah hati dan emosi menjadi taruhan yang harus Lita dan Ed rasakan. Di satu sisi mereka saling mencintai, tapi di sisi lain ada Mike yang harus mereka lindungi perasaannya.
Terdapat tiga tokoh utama yang menjadi kekuatan ceritanya, yaitu Lita, Ed, dan Mike. Tokoh Lita adalah seorang wanita berumur 27 tahun yang bekerja sebagai kurator di galeri seni. Lita memiliki karakter yang keras kepala, fokus, dan mandiri. Lita memiliki latar yang kurang baik jika berhubungan dengan asmara. Oleh karenanya saat merasakan perasaan cinta terhadap Ed, Lita tak ragu untuk memperjuangkannya. Tokoh Ed merupakan ayah dari Mike yang memiliki paras yang matang dan memesona. Ed memiliki karakter yang charming, dewasa, dan hangat. Ed sendiri telah sejak lama ditinggalkan oleh istrinya yang meninggal akibat kanker. Terakhir ada tokoh Mike yang sama-sama bekerja di galeri seni bersama Lita. Mike mempunyai watak yang ambisus dan pekerja keras. Semua usahanya untuk membangun galeri seni menjadi bukti dari wataknya tersebut. Selain ketiga tokoh sentral tersebut, terdapat pula tokoh Nad yang menjadi sahabat dekat dari Lita. Nad seakan menjadi oase yang menenangkan bagi hubungan antara Lita, Ed, dan Mike. Kincirmainan membuat karakter para tokohnya hidup dengan konsistensi dari sikap mereka. Pendirian yang ditunjukkan oleh ketiga tokoh utamanya menunjukkan karakter mereka yang kuat dan terasa.
Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama melalui tokoh Lita. Perspektif Lita menunjukkan dan mengungkapkan perasaan serta pemikirannya terhadap rasa cintanya terhadap Ed. Lita tetap teguh pada pendiriannya dalam memperjuangkan hubungannya dengan Ed meskipun persahabatannya dengan Mike akan hancur. Melalui sudut pandang ini kita bisa melihat semua perjuangan dan gejolak batin Lita. Alur ceritanya berjalan lancar dan mengalir. Gaya bahasa penulis tetap enak untuk dibaca dengan "cuap-cuap" yang renyah untuk diikuti. Tak butuh perjuangan yang sulit untuk bisa menikmati novel ini. Hanya dengan beberapa bab pembaca akan terpikat dengan gaya berceritanya. Latar tempat yang dipakai pun tak jauh dari kehidupan masyarakat perkotaan, seperti kantor, rumah, restoran, hingga negara Thailand pun menjadi tempat bercerita.
Konflik yang ada berpusar di antara hubungan Lita dan Ed yang harus backstreet demi menjaga perasaan Mike. Hubungan Lita dan Mike yang diawali dengan berbagai macam tragedi berlanjut menjadi hubungan sepasang kekasih saat mereka sedang berada di Thailand. Namun, status Ed sebagai ayah dari Mike, sahabat Lita, menjadikan hubungan asmara mereka terhambat. Pada awalnya mereka yakin bisa meyakinkan Mike akan hubungan tersebut. Akan tetapi setelah melihat respon Mike terhadap Lita, keyakinan itu menghilang. Konfliknya masih enak dan tidak rumit untuk disaksikan. Permasalahan yang ada juga masih terlihat wajar dan memang apa adanya dengan status dan kondisi Lita. Gejolak batin dan emosi yang harus dihadapi Lita dan Ed terlihat sangat menyiksa. Perasaan cinta yang pada dasarnya memang tidak salah, harus terhambat akibat jarak usia mereka dan status Ed sebagai ayah Mike. Konfliknya terlihat dewasa dan matang dengan berbagai pertimbangan yang realistis.
Kincirmainan selalu dapat menghadirkan sebuah cerita yang terbilang berani dan berbeda. Latar dan karakter tokohnya selalu unik serta menarik. Contohnya seperti pekerjaan Lita sebagai kurator galeri seni yang mungkin bagi sebagian pembaca di Indonesia masih terdengar asing. Pekerjaan sebagai kurator tidak hanya sekadar tempelan karena setiap kisah asmara Lita selalu dibarengi dengan aktivitasnya dalam bekerja. Detail-detail pekerjaan seperti menyusun rundown acara, meeting dengan klien, hingga hunting barang seni menjadi kekuatan yang menghidupkan jalan ceritanya. Nuansa CityLite-nya sangat teras mulai dari gaya hidup bebas dan kesibukan yang menemani tokoh utamanya. Tak hanya itu romansa antara Lita dan Ed pun sangat menggelora. Daya tarik Ed di mata Lita digambarkan dengan baik. Bagaimana Lita mendambakan dan menginginkan cinta dari seorang Edward Wolfgang Kilmer. Sedikit adegan sensual yang dimasukkan semakin menambah kesan panas dan menggelora. Namun, sayangnya adegan sensual yang dimasukkan masih kurang banyak dan terasa sedikit tanggung. Secara keseluruhan The Age Between Us adalah sajian kisah asmara dewasa yang mungkin dekat dengan realita yang masih kurang diangkat dalam sebuah cerita. -
this book made me think such there is a story after happy ever after story, puk puk mike hope you really really truly happy with Nadia. Mungkin judulnya kurang cocok maslahnya bukan age gap but for god shake this is best friend’s father issue ehw
-
Ya Tuhan. Aku bingung harus mulai dari mana menceritakan novel ini.
Pertama, bagi aku novel ini tebal banget untuk novel bergenre romance. 500 sekian halaman. Sempat berhenti beberapa kali saat membacanya. Kedua, Kak Kincirmainan cukup berani nih menulis tentang age-gap yang pautan usianya beda 25 tahun. Perempuan 27 dan tokoh laki-lakinya 52 tahun. Kaget aku bacanya, sungguh. Kenapa aku kaget? Karena aku membayangkan laki-laki usia 52 tahun versi Indonesia haha. Setelah membaca lebih dalam cerita ini, pelan-pelan aku bisa memahami seperti apa laki-laki 52 tahun versi novel ini wkwk.
Novel ini bercerita tentang Lita yang jatuh cinta pertama kali dengan Edward, duda satu anak yang anaknya sudah berusia 27 tahun. Anak itu adalah sahabat Lita sendiri. Kebayang ngga gimana ribetnya? Gitu aja udah ribet, ditambah itu anak juga cinta sama Lita. Double ribet, kan?
Aku sudah beberapa kali membaca novelnya Kak Kin, dan ini adalah novel yang lama aku selesaiannya. Sempat aku selipin dengan bacaan lain, setelah menamatkan satu buku lain baru aku buka lagi The Age between Us. Ngga tau kenapa ada kesan takut saat membaca novel ini, mungkin. Yang jalin hubungan yang dijelas bakal ditentang sama orang dekatnya, Lita. Tapi malah aku yang merasa takut. Aneh banget gue hahaha.
Lita. Lita ini tokoh yang berani dalam menjalin hubungan. Means, dia ngga takut buat ngeputusin suatu hubungan dengan seseorang walau nanti orang itu bisa dendam dengan dia. Dan apa yang terjadi pada Lita sampai dibuntuti her ex, bagi aku itu pelajaran. Duh, kalau jalin hubungan itu mikir-mikir dulu jangan ngasal. Dan dia juga berani move forward. Si Ed aja dia duluan yang ngomong suka haha. Jempol deh buat Lita.
Edward. 52 tahun, teman-teman…! Tapi kalau kata Lita dia 40 tahun. Wajahnya itu loh, muda banget masih. Kalau Ed bisa membuat Lita jatuh hati segitunya, berarti Ed adalah lelaki yang manis. Anw, gantengnya bisa ngalahin anaknya, Mike hahha.
Saat membaca novel ini, aku merasa bahwa novel ini bagiku agak sedikit lambat. Seperti ada banyak kejadian yang kurang jleb membuat halaman novel jadi tebal. Seperti interaksi Lita dengan Om Samudera. Menurutku, memang berefek untuk keputusan Lita ke depan, seharusnya bisa dipersingkat beberapa yang tidak membawa relate banget kepada tema utama cerita. Dan beberapa kejadian lain yang membuat lama banget jalan ceritanya.
Deskripsi pekerjaan novel ini jelas banget. Ada yang pernah nonton drakor Her Private Life? Mereka kerjaannya mengurus gallery gitu dan ikut membantu seniman yang mau mengadakan pameran juga.
Overall, ini adalah salah satu novel dengan romance yang anti-mainstream. Dan aku sangat mengapresiasinya. Selama itu memang benar, means cinta dan bukan terlarang. Cinta tidak memandang usia. Last, aku suka dengan novel ini walau dengan ketebalan 544 halaman. -
**Warning: this text may contain spoilers** "When you're in love and commited, in the deepest part of your soul, you will try your best, no matter how hard the challenge breaks you apart, you will find away to get both of you back together." - hlm. 53
Akhirnyaaa kesampean juga baca karya terbaru dari Kak Kin yang satu ini 'The Age Between Us', kisah cinta yang terpaut beda usia cukup jauh yakni 25 tahun.
Novel ini bercerita tentang sosok Lita yang jatuh cinta kepada ayah Mike--sahabat sekaligus atasannya yang bernama Edward, dan ternyata Edward pun memiliki perasaan yang sama kepadanya.
Sayangnya... belum lama hubungan Lita-Ed terjalin, segalanya menjadi sulit ketika Mike juga mulai mengungkapkan perasaan sekaligus ketertarikannya pada Lita! Dan hal ini menandakan bahwa Ayah dan anak itu terjebak cinta dengan wanita yang sama.
Lalu, bagaimanakah kisah mereka akan berakhir?
Jujur aku suka dengan ide cerita yang diangkat disini karena aku sendiri masih jarang yaa nemuin kisah cinta beda usia seperti Lita-Ed ini. Dan Kak Kin memang selalu menyajin cerita yang buatku menarik seperti biasanya.
Alur ceritanya juga mengalir dengan baik, pun dengan penggambaran tokohnya. Aku benar-benar ikut hanyut merasakan perasaan tiap tokohnya disini, apalagi keberadaan sosok Ed. Aku paham perasaanmu Mr. , memang sangat sulit yaa harus memilih salah satu diantara dua orang yang sama-sama dicintai.
Konfliknya sendiri sukses bikin aku greget bangettt, dan juga sedikit complicated menurutku.
Kadang dibuat misuh-misuh sama sikap Ed yang tarik ulur Lita disini, meskipun aku tau gimana sulitnya ada di posisi dia.
Ed memang sudah dewasa, tapi jatuh cinta juga bisa membuat orang s-e-d-e-w-a-s-a apapun jadi berbeda yaa. Contohnya itu, tarik ulurnya dia sama Lita disini, bikin dia terlihat kurang tegas dengan pendiriannya.
Karakter tokohnya pun pas, ngga ada yang to good to be true. Ada sisi baik dan sisi buruk yang di munculin disini, karena manusia memang ngga ada yang sempurna ya.
Overall aku suka dengan kisah Lita-Ed-Mike disini, banyak hal yang bisa dipetik buat dijadiin pelajaran juga. Dan ngga sabar baca karya Kak Kin yang lainnya ~
So Rekomended!
"Kamu harus mencintai seseorang untuk bisa berkomitmen dengan mereka. Dengan komitmen itulah kamu bisa menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bukannya menjalin hubungan, mencari tahu kamu mencintainya atau tidak, lalu putus setelah menyadari kamu tidak cukup mencintainya untuk berkomitmen..." - hlm. 52
Rated 4,3 ⭐⭐⭐⭐
Total hlm. 544 -
“Tak ada yang harus di buru-buru dalam cinta. Tak ada yang mengejar dua insan yang memang ditakdirkan untuk saling mencintai, tidak juga waktu. Jika memang mereka ditakdirkan untuk saling memiliki, mereka akan menemukan momennya sendiri.”
“You're a woman, jangan percayakan kebahagiaanmu kepada siapa pun, kecuali dirimu sendiri. Kamu boleh mencurahkan segalanya demi orang yang kamu sayang tanpa melupakan sekoci untuk menyelamatkan diri sendiri kalau-kalau kapal karam.”
“Jangan pernah nggak yakin untuk keluar dari lingkungan kalau berada di dalamnya membuatmu nggak nyaman. Di luar lingkaran itu, mungkin hidupmu baru akan dimulai. Seseorang selalu punya garis start baru selama dia menginginkannya. Jangan biarkan ketakutan itu memengaruhi keputusanmu.”
3.5/5 🌟 untuk novel ini. -
Ceritanya unik dan tema yang diambil juga sering terjadi di dalam dunia nyata. Perbedaan usia yang sebanyak 25 tahun, awalnya cukup aneh jika dipikirkan. Namun, ketika membayangkan sosok Ed yang 52 tahun, masih memiliki badan yang bugar dan atletis, rupawan dan orang bule, ugh aku jadi ngebayangin aktor Hollywood dong 🤩
Konfliknya cukup complicated, tapi aku suka hahaha. Selain itu novel ini cukup realistis, persahabatan yang tidak melibatkan cinta? Ada, tapi jarang.
Paling suka ketika Ed dan Lita pergi ke Bangkok, pas mereka dansa 🙈
Gitu deh. Pokoknya suka 💓
3.8 🌟 -
3,5 stars. Kapan-kapan aku update review dari blog deh. Belum publish soalnya 🙂
-
3,7/5🌟
(📚75/100)
Nggak tau,
Suka sama plotnya, walopun narasinya agak gimana & agak cringe juga.
Tapi, suka. 😅 -
Aku waktu baca ini dan sampe selesai pun aku masih ngerasa aneh sama ceritanya. Agak risih sama romantisme kisah cinta mereka wkwkwk. Bukan karena ini tentang dua manusia yang saling jatuh cinta dengan perbedaan umur yang sangat jauh, yang lebih cocok disebut hubungan orangtua-anak, daripada hubungan sepasang kekasih. Yaa begitulah. Tapi dari penggambaran karakter dari masing-masing tokoh yang tidak sesuai dengan yang didefinisikan. Dan juga dari konflik yang dimunculkan, menurutku itu lebih cocok dengan kehidupan remaja daripada kehidupan manusia dewasa. Makanya kadang aku lupa kalo ini bukan teenlit. Dan hal yang bikin aku nggak nyaman adalah, orang ketiga yang ada di antara mereka, adalah anaknya sendiri wkwkwk. Bukannya memperdalam konflik, tapi malah membuat ceritanya membosankan.
Dengan tebal 535 halaman, buku ini memuat terlalu banyak detail untuk mendukung cerita, tapi kurang diperdalam. Alasan Lita yang suka sama Ed, duda 54 tahun, karena dia nggak pernah dapat kasih sayang dari ayahnya, dan dia nggak pernah bener-bener jatuh cinta sebelumnya, hal-hal itu kurang berasa simpatinya. Dan juga ketika Ed berhasil move on setelah istrinya meninggal, dan akhirnya membuka hati kembali untuk Lita. Atau ketika dia mengalami pergolakan batin ketika di satu sisi anaknya yang merupakan sahabat dekat dan juga bosnya Lita ternyata juga cinta sama Lita. Atau bahkan ketika dia memutuskan untuk menjauh, semua emosi tersebut kurang dinarasikan lebih dalam. Padahal menurutku, Ed ini bisa jadi pusat semesta cerita, yang mengendalikan hubungan segitiga mereka karena seharusnya memiliki kedewasaan lebih, tapi justru dia yang malah terbawa oleh drama-drama anak muda. -
Kisah novel ini ditulis dari sudut pandang orang pertama, yaitu Lita. Jujur, awalnya aku nggak terlalu suka sama karakter Lita yang menurutku terlalu keras kepala, meski dia sosok mandiri. Keras kepalanya bikin orang geregetan. Tapi kemudian aku mulai suka perkembangan tokoh Lita saat cinta menyentuh hatinya.
Cinta itu satu perasaan yang bisa menyembuhkan, tapi juga membuat luka. — page 322
#TheAgeBetweenUs bercerita tentang memahami perasaan dan/atau cinta. Tentang kesempatan untuk membenahi diri sendiri. Dari kisah Lita, Edward, dan Michael, penulis juga mengajak untuk tidak menyepelekan atau terlalu memburu perasaan.
Namun aku sempat merasa agak loss sama Michael. Dia mendadak ada kesan jadi playboy tanggung dan beda banget sama yang digambarkan Lita di awal-awal.
Kadang, ketika kita bisa membenci seseorang yang sudah melukai kita, akan lebih mudah bagi kita memaafkannya di kemudian hari. — page 481 -
Baca review lengkapnya disini
>>
https://collection-of-book.blogspot.c...
Membaca The Age Between Us ini berasa kita berada di tengah-tengah labirin yang sulit kita jangkau pintu keluarnya. Yang seharusnya kita tinggal memilih jalan mana yang ingin kita tempuh tapi tidak semudah itu. Rumit. Dan mengajarkan kita akan banyak hal terutama terkait hubungan percintaan. Menerima datangnya cinta atau mengingkarinya.
Cinta dengan perbedaan usia yang mencolok seperti Ed dan Lita mungkin di Indonesia kita sendiri masih di anggap tabu sekali. Bahkan masih ada yang mencemooh dan menganggap remeh mereka yang menjalin hubungan tersebut. Padahal seperti kita tahu, bahwa yang menjalankan mereka tapi ributnya satu kompleks bahkan mungkin bisa viral satu Indonesia. -
Bayangin kamu jatuh cinta sama om-om yang seumuran Bapakmu wkwk
Sebenernya seru, tapi ada beberapa bagian cerita yang kesannya dipaksakan. Karakter Lita menurutku egois abis. Aku aja kebawa kesel sih, hufttt -
Saya membaca novel ini karena hasutan dari teman2 bookstagrammer yang saya follow🙈 dan parahnya saya gak merhatiin kalau ini udah dirate 21+! Tapi karena emang ceritanya menarik, saya tetap lanjutin baca dari beberapa hari yang lalu setelah menyelesaikan Fragile Heart diselingi baca beberapa buku puisi😅
TABU bercerita tentang Om Ed, Lita dan Mike yang terlibat cinta segitiga. Sebenarnya kisah ini gak akan rumit kalau misalkan Om Ed bukan ayah Mike, sahabat Lita yang ternyata punya perasaan sama Lita.
Mike itu benar2 gak begitu menunjukkan kalau ia suka sama Lita, selain larangannya agar Lita gak begitu dekat2 dengan Om Ed pas ada urusan pekerjaan di luar negeri, karena ia cenderung menyembunyikan perasaannya dari Lita yang pada awalnya keliatan masa bodoh.
Tema yang diangkat tentang beda usia sudah terlihat dari judulnya. Permunculan konflik dimulai dari hubungan Lita dan Om Ed yang harus mereka sembunyikan karena alasan tertentu.
Yang saya suka, Lita biasa aja pas menceritakan hubungannya dengan Om Ed pada Nad, padahal Nad tau kalau Om Ed itu kemungkinan besar seusia dengan ayah Lita.
Saya suka kepercayaan diri Lita, tapi sayangnya saya gak suka sifatnya yang egois, ada satu sisi yang bikin saya mikir gak seharusnya Lita ngelakuin hal itu ke Mike:( tapi saat saya mencoba mengerti, saya jadi mikir kalau Lita lakuin itu karena dia benar2 udah stress, pikirannya lagi gak stabil:"
Selain Lita, Mike dan Om Ed juga di sini punya kekurangan masing2, saya jadi ngerti semempesona apapun seseorang, pasti akan ada satu kekurangan yang kadang2 sulit diterima orang lain, seperti Mike yang menurut saya terlalu agresif setelah Lita menerimanya🙈
Overal, saya menikmati membaca cerita ini💕
"Kadang seseorang datang ke kehidupan orang lain bukan untuk tinggal, tak peduli bagaimana kita menginginkannya, kadang mereka justru singgah hanya untuk meninggalkan luka, lalu pergi, namun luka itu menaikkan level kita sebagai insan." (Hal: 491) -
Apa yang kamu lakukan, jika kamu jatuh cinta sama ayah sahabatmu sendiri? .
Perihal mencintai, perempuan pasti menginginkan laki-laki yang lebih dewasa darinya. Tapi bagaimana jika laki-laki itu usianya sama seperti usia Ayah kita? What do you think about this? Hahaha. Tentunya geli banget rasanya. 😆😜
Kisah cinta segitiga antara Lita, Edward dan Mike dalam satu kuali membuat orang yang membaca buku ini akan kebingungan. Kalo jatuh cinta sama sahabat, antara Lita dan Mike, kan udah biasa ya. Tapi gimana kalo ternyata Lita jatuh cinta sama Edward, yang jelas-jelas dia Ayah dari Mike, sahabatnya sendiri? Terlebih kisah cinta Lita dan Ed termasuk kisah yang sangat jarang terjadi. Ini usianya beda seperempat abad dari umur kita loh. Mikir deh? 🤣
Tapi yang saya suka dari buku ini tuh, selain konflik masalahnya sangat berbeda dari buku-buku yang lain, di sini banyak menggambarkan tentang arti cinta dalam versi orang dewasa yang hanya dipahami orang yang usianya 25 tahun ke atas, atau orang-orang yang sudah berpengalaman dalam hal relationship.
Buku ini jelas juga disarankan pembacanya 21+ jadi kalo masih di bawah itu ya jangan lah. Kasian. Mikirnya keras loh kalo membahas relationship orang dewasa. 😆😆 Tapi kalo ditanya, apakah Lita tetap bersama Edward yang sangat jauh dari usianya atau memilih hidup bersama Mike yang seusianya? Itu hanya akan kamu dapatkan jawabannya dari buku ini. Pastinya jangan berharap lebih pada endingnya seperti apa, karena akan berbanding terbalik dengan apa yang ada dipikiran pembaca 😆
Selamat penasaran ya 🤪 -
Jatuh cinta pertama kali sama karya kak Kincirmainan setelah baca Kenya. Cerita tentang kehidupan percintaan orang dewasa yang dikemas dengan humor yang kadang dalam bentuk sarkasme, terkadang bentuknya sindiran. Namun, tetap asik dan menyenangkan untuk dibaca.
Kisah percintaan beda usia ini emang sering jadi sterotype di masyarakat kita sih. Dan emang relate banget komentar sinis mengenai pacaran beda usia ini. Entah itu dikatakan prianya yang pedofil atau perempuannya yang 'nyari korban mapan'. Padahal, label pedofil enggak seharusnya mudah dilekatkan pada sesuatu atau seseorang. Sebab, itu adalah masalah serius, kan?
Menyebut 'masalah serius' jadi keingetan beberapa adegan yang memungkinkan banget menjadi trigger. Ada bagian ketika Lita - tokoh utama perempuan - dikuntit oleh lelaki yang membuatnya ketakutan setengah mati. Sama momen ketika dia hampir diserang dan disakiti oleh lelaki misterius tersebut. Sampai diteror dengan kiriman bunga, dimana seharusnya bunga menjadi lambang manis namun justru menjadi sesuatu yang menakutkan.
Sejauh ini, kusuka sama ceritanya yang ringan, penuh adegan dewasa namun enggak seperti Harlequen. Jadi, lebih asik aja mengalir bacanya. Juga mengangkat konflik yang cukup bikin greget. Enggak nyangka aja pokoknya. -
3.5/5 star
The Age Between Us merupakan novel ke-7 Mba Kin yang kubaca. Semakin lama membaca tulisannya aku selalu menemukan hal-hal baru, ide yang diangkat mungkin sama atau pernah kamu baca di novel lainnya, tapi aku suka bagaimana Mba Kin meramu kisahnya dengan baik dan mengalir.
Jujur, kalau pertama melihat penampakan novel ini tebal banget, kalau dibilang novel ini cenderung buku bantal ya, karena memiliki jumlah halaman lebih dari 500. Tapi, percayalah selama membaca novel ini aku sama sekali tidak bosan, bahkan sangat menikmati proses membaca kisah Lita, Ed dan Mike. Apalagi konfliknya cukup rumit, aku penasaran bagaimana kisah ini akan berakhir. Sejak awal aku yakin kisah ini tidak akan sesederhana itu, karena bagaimana pun namanya perasaan susah dipaksakan.
Aku suka bagaimana perkembangan hubungan ketiganya dan bagaimana akhirnya kisah mereka diselesaikan
Secara keseluruhan, kamu mencari kisah romansa dewasa, aku rekomendasikan novel ini untuk kamu baca. Tapi novel ini khusus untuk pembaca diatas 21+ ya -
Kenapa aku tak bisa membayangkan wajah si Ed sih? Seganteng itu? Semenginginkan itu?
😄😄
Seperti kata Lita, setiap perempuan yang melihat, pasti ingin menjadi pacarnya. Wow ! Kayak gimana ya bentuk usia cowok 52 yang terlihat 10 tahun lebih muda dari usianya? 😍
Yang pasti --
Baca novel ini, siap-siap di putar balikkan emosinya.
Belum lagi, banyak adegan ++ yang hmmm ~~ pasang benteng yang bener yah tuk dek adek remaja yang belum saatnya hihi ..
Sempet sih merasa kasihan sama Mike, yang cintanya bertepuk sebelah tangan justru terhadap orang yang paling dicintainya dalam hidup.
Tapi --
Entah kenapa, adegan dimana Mike langsung 'dekat' dengan Nad, meski secara tak sengaja, meninggalkan kesan yang 'yaaaaah ~~ ternyata ga sesetia itu sama Lita' .. terlalu cepat menurutku.
Tapi ~ untuk buku setebal 500 halaman, novel ini berhasil membuat pembaca sepertiku tetap bertahan dan terus penasaran tergiring arus permainan Ed dan Lita 🤗
Selamat membaca :) -
Ide ceritanya menarik sih
Kaget juga kalo ternyata Edward itu bapaknya Mike wkwk
Padahal di blurb udah dikasih tau nama belakangnya 🤣
Walaupun halamannya banyak tapi saat ngebaca kayak yang gak berasa aja sih maksudnya gak berasa bertele-tele
Gatau kenapa kurang suka sama endingnya sih, walaupun sebenernya masih bisa diterima dgn logika, tp kayak I expected something different aja gtu, jadinya yaaa gak sesuai ekspektasi gtu deeeh
Oh iya, kerjaan di bidang seninya juga diceritakan dengan cukup baik sih, gak cuma pajangan doang gtu
Buktinya diceritain adanya proyek2 gtu deh dan cukup mempengaruhi alur cerita, walaupun ttp gak relate sih karena gue bukan orang seni wkwk
Cuma nih, jadi itu proyek perpustakaan buat mengenang mendiang istrinya Edward endingnya gimana ya? 😅
Berasa gak kelar diceritain aja gtu sayangnya -
first of all, satya itu siapa sihhhh??? aku cukup yakin nggak melewatkan detail apapun, tapi clue yang bisa aku dapetin cuma dia ini anak adopsi, gatau diadopsi siapa, tapi dari cara dia manggil ed dengan "kakek" brrti dia diadopsi mike dong? secara cuma mike doang anaknya ed. tapi ttp aja nggak ada penjelasan atau latar belakang dari diadopsinya si satya ini, membuatku bertanya2 tiap. kemunculan dia.
500 halaman lebih tuh nggak terasa juga ya, tapi ttp aja halaman sebanyak itu aku masih merasa kurang dengan epilognya. idk, aku berharap mereka menikah or something like that, penasaran juga sama kehidupan pernikahan mereka, kalau punya anak.
tapii ada sedikit ganjalan, mama lita ini kan digambarkan dengan wanita yang waspada kalo anaknya dekat sama laki2. jadi aku pikir, masalah mereka adalah restu dari mamanya, tapi ternyata enggak ya. malah cenderung nggak ada lika-likunya gtu deh -
2.8 of 5 🌟
Hadeh. Gimana, ya. Dari semua buku kak kincirmainan yang saya baca, buku ini yang menurut saya paling—apa ya milihnya kata-katanya—paling aneh dan paling bikin "Ini seriusan jadinya begini?" Terus kaya yaudah ngga bisa ngerasain lebih gitu. (Atau mungkin not my cup of tea? Entahlah).
Buat perjuangan Lita, sangat aku acungi jempol deh. Tapi, Ed, seriusan. Umurmu sama caramu tuh ngga sesuai blas. Ah. Sukak sih endingnya bahagia semua tapi ya kaya terlalu memaksa banget dibeberapa bagian dan kaya ada part yang cukup bikin kepala jadi —apaan sih ini, kenapa dah begini, woi?😭
Sisanya sih udah oke dan cukup fast-paced. Cuma dua hari, dan tadi yah, bisa dibilang, enak juga buat alurnya meskipun demi apapun, Kilmer son and father, you are annoying as fuc*. Capek banget sama tingkah kalian berdua ya Tuhan🤦 -
Hmmm, saya suka novel-novelnya kincirmainan yang lain. Tapi kalo novel ini saya rasa bukan selera saya.
Perbedaan umur 28-52 itu jauh banget, lebih jauh dari serial drama korea yang saya tonton 'young lady and gentleman'. Tapi memang judulnya aja the age between us, jadi yaa sesuai aja ya.
Tapi bagian yang ga cocok menurut saya adalah ternyata ada cinta segitiga di sini . . . Antara Lita - Ed - Mike (anaknya Ed). Ini jujur agak hmm . . Aneh(?) Ya mungkin ada aja kejadian seperti ini, tapi kalo dibaca-baca ternyata menurut saja cukup aneh :(
Akhirnya setelah tau hubungan Ed - Lita, Mike mulai membuka hati buat Nad (sahabatnya Lita) dan mereka menikah. Di ending Ed-Lita digambarkan mulai bersama kembali. Jadi yaa happy ending untuk semua orang. -
Awalnya sedikit meragukan setelah membaca sinopsis dari novel ini. Namun karena halaman yang page-turning, membuat saya terus membaca, hingga akhirnya mulai bisa menikmati cerita yang bisa dibilang cukup menyenangkan ini. Bahasanya ringan walaupun ceritanya sedikit bisa ditebak. Suka dengan permainan kucing-kucingan antara Mike, Lita dan Edward.
Beberapa kekurangan bagi saya adalah sikap Edward yg menurut saya sedikit labil untuk seorang pria seumurannya HEHE. Juga perubahan sikap Mike di pertengahan cerita. Mungkin tidak bisa dibilang karakter yang abu-abu juga sih, tapi sikap Lita yang plin-plan kadang membuat saya bisa simpati sekaligus kesal dengannya. Selebihnya saya sangat menikmati buku yang cukup tebal ini. -
Meskipun ada beberapa chapter yang sedikit berlebihan menurutku, tapi overall cerita yang disajikan di buku ini berhasil memainkan emosiku sebagai pembaca. Aku sangat menyukai ending-nya. Nad is my favourite character so far. Can't imagine how lucky Lita is to have a best-est best friend like her.
Btw, aku tetap masih tidak bisa membayangkan rupa "Ed" di buku ini karena menurutku, jatuh cinta dengan pria yang 2x lebih tua dari umur kita itu sesuatu yang.... hm.... tidak akan pernah kulakukan dalam hidupku. Hahaha.
Sebenarnya, di pertengahan buku, aku sudah berencana untuk memberi buku ini rating 3/5. Namun, semakin lama, ceritanya semakin menarik!
Buku ini bisa dibaca oleh siapa pun yang punya waktu luang dan aku cukup merekomendasikannya.