Title | : | Sweetheart in Your Ear |
Author | : | |
Rating | : | |
ISBN | : | - |
ISBN-10 | : | 9786020497303 |
Language | : | Indonesian |
Format Type | : | Paperback |
Number of Pages | : | 448 |
Publication | : | Published May 27, 2019 |
Sweetheart in Your Ear Reviews
-
Sukaaa bangettt. Isinya paket komplit. Habis baca perasaan jadi nano-nano apalagi dengerin curahan hati Juna ๐๐๐.
-
Selalu ada yang istimewa dari karya Kincirmainan. Kali ini salah satu tokoh utamanya adalah gadis tuli bernama Kiki. Kiki sudah bersahabat dengan Saya (nama tokohnya memang Saya, bukan kata ganti) sejak kecil. Hubungan mereka begitu spesial, sehingga membuat cewek-cewek yang pernah menjadi pacar Saya cemburu. Termasuk Emma, pacar Saya kali ini. Namun, begitu Kiki dekat dengan seseorang, Saya juga jadi posesif. Dia nggak rela Kikk jadian dengan cowok lain.
Kisah antara Luna-Juna-Kiki-Saya-Emma ini begitu kompleks. Ada rasa sayang antara sahabat, ingin memiliki, pengorbanan, dan juga kecemburuan. Membaca relasi di antara mereka yang kayak benang kusut menggugah emosi. Menariknya, hubungan complicated ini dikisahkan dari sudut pandang cowok (Saya dan Juna) yang lebih mengandalkan logika daripada perasaan. Seperti Juna, yang mengutamakan kebahagiaan ibunya. Atau Saya yang sering bertindak tanpa berpikir panjang.
Tapi karakter Juna dan Saya ini terasa kedewasaannya. Padahal mereka masih kuliah. Saya di tingkat dua, dan Juna (mungkin) tingkat tiga. Kalau dari umur tokohnya, novel ini cocoknya ke Young Adult, tapi berasa baca novel dewasa (minus adegan "dewasa"). -
Sedikit mengandung spoiler yang kayaknya enggak akan merugikan Bangsa dan Negara
Dapet buku ini dari 'Abang ketemu Gedhe' hehe yang kebetulan lagi ke Gramed buat beliin adeknya buku dan katanya di Gramed lagi ada diskon buat buku-buku terbitan Elex sama Grasindo. Dia enggak mudeng sama novel-novel. Gak tau gimana ceritanya, beli cuma karena kepincrut sama; "Beli min. 200 rebu daper diskon 50%" (Pan gue jadi curhat, anjer!)
Gak tau dia kalo gue udah ngebet pengen banget baca nih buku!!
Setelah pusing dan capek mikirin demo Mahasiswa yang menyita waktu gue, yang sukses bikin para Presiden BEM di Univ-univ terkeceh se Indonesia itu terkenal hingga di cintai oleh masyarakat Indonesia juga kaula muda terutama kaum Hawa. Akhirnya, gue kembali menekuri novel-novel yang bikin gue agak nge-fly.
Ya ampuuuun~ gue out of the blue banget yah?
Oke back to the topic.
Novel ini pakek dua sudut pandang; orang pertama dan kedua. Sudut pandang orang pertama diceritain sama Milo Sayakaโyang gue pikir dia orang Jepang. Disini Saya digambarkan dengan karakter fisik yang good looking, anak band, mahasiswa musik, dan yang paling penting dia penggemarnya OOK (astaganagabonarjadidua!!! Gue histeris tiap kali Saya nyebut-nyebut nama Taka! Karena gue adalah satu dari sekian banyak orang yang suka sama band Rock semacem; OOK, LP, A7X, Imagine Dragons, Evanescence, dsb). Oke gue ngelantur lagi.
Saya punya sahabat cewek; Kiara (Kiki) yang adalah pemeran utama disini. Yang kebetulan punya keterbatasn; Tuli. Ini yang jadi alasan utama gue ngebet banget sama nih novel.
Saya itu tipe sahabat yang posesif, yang enggak mau posisi teratasnya sebagai sahabat direbut atau digantikan sama orang lain, yang enggak rela kalo Kiki deket sama orang lain selain dia. Yang mana 'orang lain' yang berkesempatan melakukan itu tak lain dan tak bukan adalah; Herjuna.
Si Senior, Kating, atau apapun itu, yang dianggap saingan sama Saya, karena hal yang saaaaaangat remeh; Juna bisa dapet tanda tangan The Most Wanted Takahiro Mirota dijaket official One Ok Rock-nya, sedangkan Saya cuma dapet ttdnya Toru Yamashita. cuma dia bilang?! Yaampuuun enggak sukur banget. Gue bakal jingkrak-jingkrak kegilaan kalo dapet ttdnya Toru sekalipun.
Nah disini tuh Juna ... like almost perfect people in the world-lah dimata Saya, yang enggak ada cacat cela, yang bisa bikin siapa aja jadi jiper dan mikir-mikir kalo mau saingan sama doksi, itu yang bikin Saya merasa tersaingi dan terkalahkan. Karena sifat Juna yang rendah hati, ramah, baik, patuh, sayang-able, cakep, gak sombing, bla-bla-bla dan terutama jaket official bertanda tangan Taka tadi.
Sudut pandang orang ketiga nyeritain tentang Juna. Tentang keadaan dan kehidupan Juna yang enggak sesempurna yang digambarkan/diimajinasikan sama Saya.
Kedekatan Kiki sama Juna berhasil bikin Saya senewen dan terombang-ambing. Saya enggak mau Juna ngerebut posisinya, enggak mau Juna kembali 'menang' darinya, siapapun bisa deket sama Kiki asal bukan Juna.
Cerita dari sudut pandang Juna selalu sukses bikin gue terenyuh, disini diceritain sejak Ayah Juna meninggal, keluarga Juna yang dulu kaya dan makmur harus jatuh bangkut, ngebuat Juna harus bisa berdiri tegak, pontang-panting kerja sambilan sambil kuliah buat menuhin kebutuhan sehari-hari, Juna itu karakternya penurut yang agak kearah pasrah gitu, selalu manut sama Bundanya. Nah disini gue enggak suka sama karakter Emaknya Juna. Gue merasa hidup Juna makin runyam dan tertekan karena Emak Juna udah kayak Emak tiriโdan naasnya Juna bakti bangetโyang selalu mengengkang Juna, yang selalu nyuruh Juna buat jagain Luna (Anak dari Bos yang ikut kecelakaan bareng sama Ayah Juna.)
Balik lagi ke Juna dan Saya. Bagi gue, karakter mereka tuh enggak beda jauh.
Disini keduanya dinikin punya banyak kesamaan, semacam Juna dan Saya yang sama-sama anak Band, yang sama-sama One Ok Rock-er, yang sama-sama populer dan cakep, yang sama-sama suka es krim green tea. Dan perbedaan keduanya itu cuma dari sikap. Juna itu lebih dewasa sedangkan Saya enggak.
Saya itu egois, plin-plan, seenak dan semaunya sendiri, cuma mikirin diri sendiri, bahkan rela cek-cok sama Emaknya cuma gara-gara Emma (ceweknya). Sedangkan Juna lebih kearah lempeng, kalem, dan penurut yang menurut gue pasrah. Keduanya kontras dan itu yang bikin menarik. Gue bahkan sempet dibuat bingung mau nge-ship siapa, antara; Saya-Kiki, Juna-Kiki atau malah ... Juna-Saya (โ_โ) jiwa fujo gue kambuuuuh, tolong!
Dan gue suka sama Juna. Oh bukan, gue jatuh cinta sama Juna. Dia itu ... maniiiis banget macem janji-janji palsu Fakboi gitu, boyfriend material goals banget lah, cute dan yang paling penting, Juna itu Adorable. Siapa yang mau nolak cowok kayak Juna? (Bahkan gue yang 'setengah-setengah'(?) Ini aja luluh).
Saya tuh kadang enggak kosisten, sering terombang-ambing sama perasaannya antara ke Kikiโyang mana enggak cuma sebatas peduli. Atau ke Emma yang juga enggak mau ngelepas tuh cewek Barbie.
Dan mungkin hal-hal macem inilah yang bikin nih buku bagus banget.
Ada dua karakter yang berhasil bikin gue gerah; Luna sama Emaknya Juna. Mereka tuh ngeselin, pengen gue tendang atu-atu. Gue hampir nangis gegara Juna yang sering tertekan sama kedua orang ini, dan gue semakin jatuh cinta sama Juna, astaga.
Novel ini tuh ... Anjing banget! Gue sukses dibikin Jatuh hati, nangis, kesel, patah hati diwaktu bersamaan sama Mbak Kin. Do'i sukses bikin gue terombang-ambing karena Jatuh Hati sama Juna juga Patah Hati waktu Saya balikan sama mantan. FAK!!!
Baru kali ini gue lebai abis cuma gegara baca novel doang. Bahkan Emak gue ampek terheran-heran waktu gue menjerit-jerit kek orang kesurupan gegara Juna yang terlalu manis ampek bikin gue kena diabetes. OML! Gue butuh cowok macem Herjuna begini!!!
"Beri gue 10 pemuda seperti Juna, maka akan aku goncangkan dunia dengan taburan bunga-bunga!" Eaaaa~
Nih novel beneran asli sialannya. Bikin gue menjerit-jerit hingga tersedu-sedu, Bangke!!! Ya ampuuun review sepanjang ini gue cuma nyampah enggak jelas! Shyyit lah -
Sweetheart in Your Ear merupakan novel ke-6 Mba Kincirmainan yang kubaca. Novel ini makin membuatku jatuh cinta dengan tulisannya ๐ Sejak buku pertamanya, Mba Kin sudah mencuri perhatianku, apalagi sejak itu novel-novel selanjutnya semakin mematangkan tulisannya
Seperti kisah Sweetheart in Your Ear. Kedengarannya kisah ini sederhana tentang persahabatan Saya dan Kiki saja, dan dibumbui romansa saja seperti kisah di novel lainnya. Nyatanya kisah mereka tak sesederhana itu. Baca kisah mereka ini campur aduk banget, benar-benar kebawa perasaan ...
Apalagi rasanya baru kali ini aku membaca kisah tentang difabel seperti Kiki, yang bukan sekedar tempelan saja, tapi Mba Kin cukup menjabarkan kekhususan Kiki ini dengan sangat baik, melalui percakapan dan interaksi Kiki dan orang-orang di sekelilingnya.
Membaca kisah ini aku belajar untuk bersyukur terhadap diriku sendiri, belajar untuk mencintai diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Belajar untuk lebih menghargai orang lain, tidak menjadikan kekurangan orang lain sebagai sebuah masalah, karena bagaimana pun Tuhan menciptakan setiap individu dengan segala perbedaan dan keunikannya. Ini malah yang menjadikannya semua indah, setuju? -
3/5๐
-
"Hatiku gede, jangan khawatir, ada cukup banyak ruang..."
.
Ketemu juga dengan buku berlatar kelas menengah Indonesia banget. Hubungan romansa dua anak muda bukan hanya milik berdua, melainkan juga urusan orang tua kanan kiri, kakak adik, dan sahabat. Tetangga ceriwis? Ada kok, dalam wujud petuah orang tua untuk jaga diri dan nggak bikin malu keluarga.
Tokoh cowok yang jadi narator utama adalah Saya, bersahabat sejak bayi dengan Kiki yang tuli. Saya dan Kiki sudah 19 tahun kenal, saking akrabnya sudah bukan hanya saling sayang tapi juga bisa paham isi kepala satu sama lain, melebihi pemahaman orangtua mereka. Tiba satu masa Saya pacaran dengan Emma, dan sosok Juna mendekati Kiki dengan maksud romantis. Harusnya keempat orang ini bisa melanjutkan bahagia, jika tidak ada Luna yang posesif terhadap Juna.
Cinta segitiga kan sudah biasa banget. Kali ini cinta segilima disajikan Kincirmainan, ditambah urusan para tokoh yang berkelindan dengan tampilnya mama Saya, Kak Kita (kakak Saya), mama dan papa Kiki, bunda Juna, mama Luna... Belum lagi latar kisah lama tentang papa Luna dan ayah Juna, juga tentang papi dan mami Emma. Keluarga dekat yang gak muncul cuma papa Saya dan Kita yang kerja di Kalimantan, dan Kak Tessa, kakak Kiki yang kuliah di Singapura. Begitu banyak tokoh yang dimunculkan, tapi saya tidak merasa "terlalu banyak", karena... memang inilah Indonesia :)
Tadinya saya kira keterbatasan pendengaran Kiki yang akan diangkat, sebagai isu kepedulian terhadap kaum difabel. Ternyata nggak juga, karena semua manusia punya keterbatasan sendiri.
Saya-Kiki-Emma-Juna-Luna yang masih belasan/ awal dua puluhan tahun wajar banget masih dipengaruhi keluarga terdekat mereka dalam menentukan tindakan.
Semua tokoh di sini tidak ada sempurna, tapi semuanya manusiawi. Ada yang keras kepala, manja, nggak tegaan, gampang ngambek, sok kuat, egois, dll., intinya sih nggak ada orang jahat.
Jadi isu yang lebih terasa di sini memang agak klise, yaitu bahwa "cinta tak harus memiliki" atau bahwa "persahabatan lebih penting daripada perasaan asmara" juga bagaimana kita bisa menerima dan mengungkapkan perasaan kita pada orang yang kita sayang, sebelum didului orang lain.
Ganjalan kecil saya buat buku ini, pas Saya sedang jadi narator... kok nada cerita dan pemikirannya kayak cewek curhat banget, ya? Ledek-ledekan antara Saya dan Heru memang suka gila, tapi tetap aja kurang macho di mata saya, hahaa...
Tapi ya saya suka banget deh buku ini. Bintang 3.8. -
"Nggak ada orang yang ikhlas jadi nomor dua. Mereka ingin jadi nomor satu, setidaknya untuk orang yang dia maui."
Untuk kedua kalinya, saya baca karya beliau. Karya pertamanya dengan judul THE AGE BETWEEN US, bikin saya langsung jatuh cinta dengan cara penulisan ceritanya. Secara pribadi, saya nggak tahu, Penulis atas nama KINCIRMAINAN ini orangnya yang mana. Tapi, saya tahu dia menggunakan nama pena untuk menyembunyikan identitasnya. Nggak apa-apa. Saya paham. Meski begitu, saya yang baru kenal karyanya, sangat menikmati.
Cerita tentang persahabatan, cinta diam-diam, ditinggal sahabat itu udah biasa di kalangan genre fiksi ya. Tapi gimana kalo sahabatnya itu punya kelebihan istimewa, seperti Tunarunggu alias Tuli. Saya lebih senang menyebutnya tunarungu dibanding tuli ya, karena secara emosional, saya punya keluarga seperti itu. Oke skip.
Sebagai tokoh Kiki dalam cerita ini yang memiliki kelebihan khusus, menjadi poin penting sih menurut saya. Penulis menceritakan sisi lain dari kehidupan mereka yang terbatas. Terbatas untuk mengenal suara mereka, terbatas untuk mendengar suara orang lain. Tapi meskipun begitu, orang memiliki kelebihan khusus itu, yang saya tahu, mereka baik ke semua orang. Baiknya nggak nanggung-nanggung. Meski nggak semua, tapi kebanyakan.
Beruntungnya lagi, Kiki punya sahabat namanya Saya. Saya itu nama orang loh, bukan kata ganti. ๐ Namanya juga sahabat antara laki-laki dan perempuan, mana ada yang bertahan lama tanpa menaruh perasaan lebih di antara mereka. Meski sekalipun, Kiki itu tunarungu tapi dia punya yang nggak dimiliki cewek manapun, yaitu ketulusan dan kepedulian. Selebihnya, sama dengan cewek pada umumnya.
Kalo kamu baca buku ini, pasti kamu merasa lagi berdialog sama Kiki secara langsung. Penulisnya keren, nulis dialog seperti lagi ngobrol. Ceritanya juga digambarkan sangat jelas, tidak meninggalkan tanda tanya. Apalagi kisah hidup tentang Juna. Juna itu siapa? Baca aja deh. Intinya kehidupan anak tunggal yang nggak diketahui banyak orang. Jadi, di buku ini, selain kehidupan Kiki sebagai tunarungu, kamu akan tahu sisi hidup lain anak tunggal, mau dari segi manja paling akut atau dari segi mandiri. -
Ini merupakan novel kesekian dari Kak Kin yang aku baca. Dan aku kembali dibuat jatuh cinta dengan tulisannya ๐
Berbeda dengan cerita-cerita di novel lainnya, Sweetheart in Your Ear bercerita tentang seorang gadis yang memiliki keterbatasan fisik di pendengarannya, dia bernama Kiara Zelma.
Nah, Kiara ini udah sahabatan lama sama Saya (namanya emang saya dan dia cowok), karena orang tuanya juga. Kiara emang cuma punya Saya, tapi semuanya berubah saat sosok Herjuna juga hadir di kehidupan mereka.
Jujur, aku suka dengan ceritanya. Aku masih jarang nemuin cerita yg ngangkat keterbatasan semacam gini. Dan sebenernya malah lucu juga liat interaksi2 Kiara kalo lagi coba bicara huhu
Dia gadis yang baik, tegar, juga pengertian. Dia pantes dapet yang terbaik.
Disisi lain, sosok Herjuna juga menarik banget. Keadaan membuat dia dewasa. Aku salut dengan pengorbanan-pengorbanan yang dia lakukan. Cukup muak sebenarnya sama ibunda nya huhu
Juna juga pantas dapet yang terbaik.
Sempet mikir yang ngga-ngga sebenarnya sama Saya wkwk aku juga dari awal2 sebenernya udah nebak perasaan Kiara sama Saya, dan untungnya perkiraan aku ngga bener sama sekali. Kiara ternayat gadis yang sangat tegas.
Konfliknya cukup nguras emosi aku, dan sampe akhir pun dibikin baper juga sama keadaan Herjuna dan Kiara huhu
Overall, cerita ini rekomended banget! Banyak pelajaran yang bisa kita ambil.
Jadi penasaran dengan karya Kak Kin yang lainnya ๐งก
Rated 4,4/5โญ -
โ3.8 of 5 ๐
Kalau cinta segitiga pasti umum, penulis ngasih cinta segilima yang lumayan njelimet karena ngelibatin banyak tokoh di dalam cerita ini. Soal Kiki, tokoh difabel yang imut banget serta baik banget yang bersahabat sama Milo Sayaka, si cowo ekspresif yang dari bayi jadi sahabatnya. Latar ceritanya soal remaja muda dan cara penulis buat "bikin masalah sehari-hari yang kadang ngga terlalu dihiraukan" bisa jadi penting dan kadang ngga ke-notice oleh kita, terlihat penting.
Emang dibeberapa bagian rasanya kaya 'ini bosennnn banget!' tapi lumayan worth buat yang mau baca soal keluarga, persahabatan, cinta yang sesungguhnya ngga harus selalu soal pacar, dan gimana semua hal itu bisa saling berkelidan. Lumayan ringan meski yang ngga terlalu ringan banget๐
P.s : Juna bener-bener karakter yang susah buat ngga dapet perhatian lebih:"))) sayang banget sama Juna selain sama si malaikat Kiki yang manis!โฃ๏ธ -
Baru kali ini baca novel dengan sudut pandang cowo dan it is something different. Di awal sudah disuguhkan sesuatu yang cukup apik karena dua tokoh di blurb nya mulai diperkenalin. Sampai pertengahan, dibikin prihatin karena tokoh Juna, trs dibikin seneng pas Kiki mulai kenal cinta. Trs Seneng pas Saya lagi entahlah dikata cemburu atau enggak ya gmn soalnya byk plin plan duh ๐ญ๐ญ Sumpah ini novel jalan ceritanya Roller Coaster bgt, ga ketebak kalo endingnya gt which makes me little disappointed ๐ญ But over all, masih cukup enak dinikmatin novelnya meskipun 400lebih hal ๐๐ป cover nya juga cantik jdi daya tarik sendiri pas beli
-
Ceritanya bagus, anti mainstream. Garis besarnya mengenai cerita 2 tokoh utama yang saling suka diam-diam dan salah satunya mempunyai kebutuhan khusus. Terlahir tidak bisa mendengar dan bicaranya terbatas. Tapi ceritanya ngga hanya pada 2 tokoh itu aja, ceritanya cukup kompleks. Kesel banget sama si tokoh utama yang bernama 'Saya' karena plin plan dan ngga peka. Kalo ada cowok modelan begitu di dunia nyata udah lama kuputusin. Kok bisa gitu seenaknya. Endingnya bukan dua sahabat saling suka diam-diam terus bersama ya. Kalo penasaran baca sendiri aja deh. Beberapa tokohnya bikin naik darah setiap baca T_T
Aku beri 4/5 bintang -
Rating asli 3.5
Cukup enak dibaca walaupun di 200 halaman pertama sampai 100 halaman akhir tensinya nurun banget dan bikin bosen :(
Porsi kemunculan tokohnya juga cukup imbang
Masih bisa ketebak ending nasib tokohnya, walaupun sempet clueless sih alurnya bakal digimanain
Penggambaran tentang persahabatan dan romansanya juga cukup lah
Btw...Kiki nama lengkapnya Kiara apa Kiera sih? ๐๐๐
Sayang banget di blurb nya typo :( -
Sejujurnya aku merasa sedikit bingung baca cerita ini. Kayak, aku masih bingung apa masalah utama yang dicondongkan di buku ini? Apakah friendzone antara Kiki sama Saya? Atau kisahnya Juna sama Luna? Aku bingung... Soalnya aku merasa kayak nggak ada yang condong(?) Perasannya Saya ke Kiki juga bikin bingung, kayak dia terakhir confess ke Kiki tapi masih sama Emma. Ya Allah ini otakku yang terlalu cethek atau gimana si.
-
Sebelum baca novel ini, bakal ngira bakal pakai sudut pandang Kiki. Ternyata pakai sudut pandang Saya (A.k.a Sahabatnya Kiki). Berasa kayak cinta segi banyak deh novel ini, Saya-Kiki-Juna-Emma-Luna. Pengen nampol Saya deh soalnya nih orang plin-plan banget. Juna juga penurut sama Bundanya. Pokoknya, the best dahh cerita Kak Kin yang satu ini.
-
Full Review ๐
https://canolareads.wordpress.com/201... -
Tipikal buku yang nyaman untuk menemani bersantai, buku dengan cerita persahabatan dan cinta yang menarik.
-
novel terbaik dan terfavorit dari Kincirmainan. para novel addict harus baca.