Make it, Bake it, Sew it, or Grow it.: The craft of homemaking with no money by Kate Singh

Make it, Bake it, Sew it, or Grow it.: The craft of homemaking with no money Reviews

• 
  Leah

  Motivating pep talk
  
  A fun quick read motivating that inner homemaker who thinks living in one income and doing all the things while living comfortably might be too hard... Because it's not. I loved her style, conversational like you're chatting with a friend, while she encouraged you on giving a bunch of tips and a peek into her regular every day life. I do a number of things already but this book have me a lot more ideas and excited to try new things.
• 
  Karen Dempsey

  Good reading
  
  Excellent frugal information. Well written. Easy enjoyable and very well said. I have read
  Most of Kate's books and I always enjoy them
  
  
  
• 
  ukuklele

  Saya membaca buku ini untuk mengimbangi buku sebelumnya,
  Men on Strike: Why Men Are Boycotting Marriage, Fatherhood, and the American Dream – and Why It Matters. Dari Men on Strike, saya mendapat rujukan ke buku-buku lain tentang "cara menjadi laki-laki". Eh, tunggu, tapi kan saya perempuan? Kenapa saya bukannya mencari buku tentang "cara menjadi perempuan"? Omong-omong soal "cara menjadi perempuan", yang timbul dalam benak saya bukanlah citra perempuan karier sebagaimana yang diidealkan masyarakat kini, melainkan perempuan tradisional yang urusannya terutama soal kerumahtanggaan. Pikir saya, jangankan karier, yang tradisional saja belum becus! Maka saya pun menemukan buku ini.
  
  Embel-embel "no money" ini penting bagi masyarakat jaman now yang mata duitan. Apalagi jika memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga yang tidak bekerja, stigma yang lantas muncul adalah "tidak produktif" alias "tidak menghasilkan uang". Penulis buku ini seperti hendak membuktikan bahwa rumah tangga tetap bisa jalan dengan mengandalkan penghasilan dari suami saja--tanpa bergantung sepenuhnya pada uang.
  
  Saya suka idenya (pokoknya apa pun yang menganjurkan untuk mengurangi ketergantungan pada uang!), makanya saya beri bintang tiga.
  
  Pekerjaan sebagai ibu-rumah-tangga-doang tidaklah mesti membosankan atau gitu-gitu aja. Penulis menunjukkan bagaimana ia memvariasikan hari-harinya. Misalnya, bersih-bersih dan masak mungkin perlu dilakukan setiap hari, tapi intensitasnya tidak mesti sama. Hari ini cuma menyapu, besok pembersihan secara menyeluruh. Hari ini memasak berbagai makanan dalam jumlah banyak, besok yang simpel saja.
  
  Sebenarnya, buku ini hanya cocok bagi pembaca yang tinggal di Amerika Serikat (AS). Bagi pembaca asing seperti saya, segala detail dalam setiap tips yang diberikan mesti dilokalisasi terlebih dahulu. Paling tidak, buku ini memberikan beberapa pokok sebagai titik tolak: 1) bersih-bersih; 2) memasak; 3) berkebun, sekalian mengompos, dan; 4) menjahit. Bisa dibilang, keempatnya merupakan pekerjaan utama seorang IRT yang notabene menentukan besar anggaran pokok rumah tangga. Kuasailah keempat kemampuan ini bila ingin menjadi IRT yang pandai berhemat.
  
  Sebenarnya pula, tips seputar hal-hal tersebut dapat ditemukan di mana-mana: Pinterest, Youtube, Google, dan seterusnya. Saya sudah pernah mengeksplorasi sebelumnya, khususnya yang dalam bahasa Inggris. Tentunya, tersedia juga banyak petunjuk serupa dalam bahasa saya sendiri--bahasa Indonesia. Jadinya buku tipis ini lebih seperti kumpulan tips yang telah terbukti manjur bagi penulis.
  
  Buku ini juga mengandung saran mengenai tempat-tempat belanja yang murah di AS. Nah, di sini sudah bukan no money lagi. Dalam memberikan petunjuk-petunjuk untuk hidup tanpa uang, jelas
  The Moneyless Manifesto Live Well. Live Rich. Live Free. jauh lebih kaya, walaupun masih perlu dilokalisasi juga.
  
  Mau tidak mau saya disadarkan lagi akan situasi sosio-ekonomi yang berbeda antara di sana dan di sini. Di sana, apa-apa lebih murah kalau bikin sendiri ketimbang beli. Di sini, adakalanya apa-apa justru lebih murah kalau beli ketimbang bikin sendiri--lebih praktis pula--contohnya dalam hal makanan dan pakaian, tapi enggak selalu sih, sepertinya. Barang-barang yang murah itu melimpah ruah dijajakan pedagang-pedagang kecil di pinggir jalan, menanti uluran tangan pembeli. Belum lagi, para pemuda didorong untuk berwirausaha, yang artinya menghasilkan produk-produk baru yang pastilah butuh pembeli. Melihat kenyataan begini, jangankan no money, masyarakat justru dituntut untuk lebih konsumtif, membeli lebih banyak barang yang belum tentu mereka butuhkan.
• 
  Patricia

  Back to Basics
  
  Commonsense practice of using what you have and making from scratch. Gardening is great and growing your own veggies is healthier. Saves money and now with almost daily reports of contaminated food and food product recalls it is more important than ever. We are definitely a throw away society encouraged by advertising . We can live and be happier on our own more like our grandparents. Kudos Kate for making it fun
  
• 
  Diana Albert

  Like a visit with a friend
  
  Reading Kate's work it's like visiting a friend who gives good advice. Her style is quite chatty and reassuring. I always enjoy reading her work.
• 
  Tanya Knepp

  Not much more than a collection of blog posts repeating her other books.
• 
  Jessica Biehn

  Honestly, every book by this author says about the same stuff. It’s running around in circles covering all the same topics in different ways. However, if you are a housewife, her writing is simple and enjoyable. I thought this book would be a different from her others because of the unique title, but it was more of the same. Nevertheless, enjoyed it.
• 
  Paula Bogue

  Not worth it.
  
  Other than providing some resources for obtaining information, the book is devoid of any useful advice. Having a garden, making soap and not having cable tv to save money. That's the summation of her advice.