The Fault in Our Stars: Music from the Motion Picture Soundtrack by Hal Leonard Corporation


The Fault in Our Stars: Music from the Motion Picture Soundtrack
Title : The Fault in Our Stars: Music from the Motion Picture Soundtrack
Author :
Rating :
ISBN : 1480398144
ISBN-10 : 9781480398146
Format Type : Paperback
Number of Pages : 104
Publication : First published August 15, 2014

(Piano/Vocal/Guitar Songbook). All 16 songs from the soundtrack for this 2014 breakout blockbuster movie based on a novel by John Green, in arrangements for piano, voice and guitar. Includes Ed Sheeran's "All of the Stars," "Boom Clap" by Charli XCX, plus: All I Want * Let Me In * Not About Angels * Oblivion * Strange Things Will Happen * Tee Shirt * Without Words * and more. Includes four pages of color art from the film.


The Fault in Our Stars: Music from the Motion Picture Soundtrack Reviews


  • Teresa

    NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO Augustus wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy?!

  • Susan

    What a simple story, but so good on so many levels. It was real, not superficial and how life is when someone is terminal ill. It brought back some memories for me and the story was presented so accurately. Although sad at times and too sad for some to read; it is life and portrayed in a realistic way, I personally would rather immerse in the emotion of real happenings than not.

    Hazel and Gus’s sardonic sense of humor and their uniqueness of enjoying being different in their likes and dislikes was refreshing; you do not see shared or exemplified often in teens.
    I could understand Hazels feeling of wanting to know that her parents would have a life after she was gone as people sometimes feel the guilt that if they were well the people around them could have a “real life”

    Hazel was able to let done her guard to enjoy friendship, happiness, joy and loss. Hazel’s parents did a great job of allowing their teen the room to grow and experience her life on her terms.

  • Akshat Mittal

    clearly a masterpiece......have expressed the pain in its most peculiar way.....use of medical terms have actually made my mind to jump into the story.....excellent plotting and characters were given very strong role to play throughout the book.....introduction of AIA (An imperial affliction) has kept me to my highest level of anxiety to know what's next...overall it actually made tears to roll down my cheeks.....cuz one of my mentor had suffered that disease and is no more today....keep it up john sir....you can touch the hearts of reader every time....

  • Priya Sharma

    Amazingly written. Every feeling is just beautifully poured out of the heart. Though I do not believe in Love but after reading the book I think I have fallen in love with John Green.

  • Rani Rachman

    Dimulai dengan cerita Hazel yang hadir dalam kegiatan perkumpulan yang terpaksa di hadirinya atas saran dari dokter langganannya dan paksaan dari Ibunya yang menginginkan Hazel untuk lebih banyak beraktivitas di luar rumah dan tidak hanya mengurung diri di dalam kamarnya yang dianggap oleh sang Ibu sebagai salah satu gejala depresi. Padahal Hazel hanya ingin hidup biasa saja, menghabiskan waktu dengan seminimal mungkin menjadi menjalin interaksi dengan orang lain. Hazel, Gadis berusia 16 tahun si narator dalam buku ini, menderita kangker tiroid metastasis (penyebaran kangker kebagian lain tubuh) dan sudah menyebar ke paru-parunya, memutuskan pada akhirnya dengan terpaksa untuk datang ke perkumupulan itu dan di sanalah dia bertemu dengan Augustus Waters, cowok mantan pemain basket berusia 17 tahun yang menderita osteosarkoma dan harus mengamputasi salah satu kakinya, seperti kebanyakan kisah pada pertemuan yang menimbulkan percikan antara satu dengan yang lain, maka terjalinlah kisah diantara mereka, kisah yang sudah memiliki kepastian yang diketahui oleh masing-masing bagaimana kisah tersebut akan berakhir.

    Menyenangkan rasanya mengenal Hazel yang juga suka membaca buku, beberapa bagian cerita membahasa kegiatan Hazel membaca buku dan komentar-komentarnya tentang isi buku atau tokohnya, mengingatkan pada diri sendiri. Obsesi Hazel pada satu buku berjudul An Imperial Affliction (Kemalangan Luar Biasa) yang di tulis oleh penulis bernama Peter Van Houten yang menurutnya adalah karya terbaik dan begitu jujur, buku yang begitu dekat dengan kehidupan Hazel (tentu saja kita akan menyukai buku yang seperti ini), membuatnya mengagumi Van Houten sebagai penulis yang jenius dan merekomendasikan buku ini pada Augutus.

    Dan setelahnya Augustus pun merasakan perasaan yang sama dengan Hazel kesal dengan buku karya Van Houten yang memiliki ending mengantung dan membuat penasaran mereka berdua, sampai akhirnya Augustus berhasil melacak keberadaan Van Houten melalui asistennya, dan begitulah cerita singkat yang mengantatkan Hazel dan Augustus mengunjungi Amsterdam.
    Hubungan yang menyenangkan antara Hazel dan Augustus yang bertukar buku bacaan satu sama lain dan membahasnya bersama.

    Buku ini menyajikan hampir seluruh isinya membahas tentang kehidupan seorang gadis remaja penyitas kangker, hidup dengan kangker dan bukan sekarat gara-gara kangker, dengan segala peralatan yang mendukungnya untuk tetap mendapatkan oksigen yang cukup bagi paru-parunya. Kehidupan yang tidak kembali normal, dan Hazel mengatakan mengibaratkan dirinya sebagai granat yang bisa meledak sewaktu-waktu, dan dia berusaha meminimalkan korban yang akan terkena ledakannya, jadi untuk itulah dia berdiam diri di rumah menghabiskan waktunya untuk membaca, memutuskan untuk tidak berteman dengan siapapun, karena Hazel tidak ingin melukai siapapun.



    Indiapolis yang dingin dan lembab menjadi saksi biksu yang cerita Hazel dan Augustus terjalin, tentu saja ini karena John Green tinggal disana. Kemudian Setelah Indiana Hazel dan Augustus mengajak pembacauntuk menelusuri Amsterdam, dengan segala kanal dan perahunya serta gedung-gedung tuanya yang menjadi bagian dalam keberhasilan Augustus memenangkan hati Hazel.

    Keseluruhan cerita berasal dari sudut pandang Hazel sebagai Narator, dan tentu saja semua yang terjadi di gambarkan dari sudut pandang Hazel yang menurutku cukup detail, membuat pembaca merasakan apa yang di alami oleh karakter lain atau apa yang sedang terjadi. Dan sepertinya ini menjadi ciri khas John Green pada setiap bukunya yang menggunakan sudut pandang orang pertama (koreksi jika salah, karena aku baru membaca dua buku karya John Green).

    John Green menyampaikan pada akhir bukunya bahwa setiap kejadian yang berhubungan dengan kangker dalam buku ini seperti obat yang membantu Hazel menjadi lebih baik adalah fiksi belaka. Dan sepertinya aku menemukan kesamaan anatara buku ini dengan karya Van Houten, maksud ku antara Hazel dan Anna, benarkah?

  • Yashaswi N

    A wonderful book to read. It's more of an inspirational than a Love story. Attitudes of each and every character in the book are so much positive that you start feeling how much grateful we should be for having such a beautiful life. We should start counting our blessings instead of complaining of our defects, the book strongly supports and promote this message. When it comes to the story of love, it's about 2 cancer patients falling in love with each other and all that they have done to keep each other happy. You will resist keeping the book away once you start reading it. One in the must-read list :)

  • Yourlittlecarrot

    Non è stato uno di quei libri che mi hanno lacerato l'anima e lasciato un buco nel petto ma sicuramente ho apprezzato moltissimo la storia e la mentalità dei personaggi. Non ho pianto ma sono statx sul punto di piangere svariate volte in determinate parti. Un libro che può sembrare banale, soprattutto da come ne avevo sentito parlare negli anni, ma che inevitabilmente ti lascia un segnetto nel cuore.

  • beloved wit

    The Fault in Our Stars adalah novel keenam yang dikarang oleh penulis Amerika Serikat John Green. Novel ini mengisahkan tentang seorang pasien kanker berusia enam belas tahun bernama Hazel, yang dipaksa oleh orang tuanya untuk menghadiri kelompok pendukung, di mana dia kemudian bertemu dan jatuh cinta dengan Augustus Waters yang berusia tujuh belas tahun, seorang mantan pemain basket dan diamputasi.
    Judul ini terinspirasi oleh satu baris dialog terkenal dari drama Shakespeare yang berjudul Julius Caesar (Act 1, adegan 2). Bangsawan Cassius berkata kepada Brutus, "Brutus, kesalahan itu tidak dalam bintang kita. Tapi dalam diri kita, bahwa kita adalah bawahan.
    Pada bulan Januari 2012, hak film pada buku itu dimiliki oleh 20th Century Fox,dan pada tanggal 19 Februari 2013, diumumkan bahwa Josh Boone akan mengarahkan film ini. Dan telah ditetapkan film ini akan dibintangi oleh Shailene Woodley, Ansel Elgort dan Nat Wolff.

  • Elisa

    This book is very sad at the end of the book, also the whole part of the book. First when the Hazel and Gus teenagers who share an acerbic and a disdain for the conventional, meet and fall in love at a cancer support group.They both had the cancer, Hazel was very brave to lose her beatiful long hair, but the doctor use one medicine that not can very good let it be better for everyone, but Hazel was very good after use that medicine.
    After Hazel know Gus she slowly fall in love. She always wait for Gus message or call. Then they talk and call every day, Gus write a message to the place that write the book of the book that they both read, but after Hazel got a bad message of the doctor say she can't go there,but then when she is very sad , her mom tell her that she can go there.After they go there it had a bad things happen ......

  • Laura Velez

    Yo se que mucha gente puede estar en contra de mi calificación, pero la verdad es que este libro me trajo una decepción tan grande que no puedo ni describirlo... Lo leí hace aproximadamente un año y medio y apenas hace poco me decidí a ver la película considerando que iba a ser igual o peor que el libro (imaginaran mi sorpresa al ver que la película en excelente).
    El problema para mi radicó en que el libro QUERÍA dar lastima, forzaba las situaciones para que una se sintiera triste y eso solo causó el efecto contrario en mi... Aun ahora no entiendo por que tuvo la fama que tuvo.

  • Lee

    A bit of a slow start. A support group of teenagers with cancer meets weekly and we meet Hazel, one of the attendees. Her cancer is under control but not in remission. In fact she has been diagnosed as terminal. She has not attended school in three years and has few friends and associates other than those she meets at the group, until Augustus shows up at the request of his friend Isaac who is also a member. The story follows the life of these three teens who are facing the battle of their lives.

  • Tiffani Sharice

    This was a great book! I actually preferred the movie better, but they were both very good. I guess the only part that seemed to make more sense [to me] was how Hazel ends up coming into possession of the Eulogy that Augustus had written for her. The book's version was a little "unbelievable" to me- but the movie mad more sense. I cried at both. I bawled at the movie, though. This is definitely worth the read!

  • Flossy Marley

    I actually watched the preview of the movie and when I read I already knew what was going to happen. But it was so interesting to me and I could not put it down. Well I did express some emotion, but that book definitely was awesome. And I can't wait to see the movie.

  • Nour Abobaker

    great

  • Patty

    This was a good read. It certainly opens your eyes to how life can be, and how we should not take it for granted.

  • Lara Vehar

    Absolutely beautiful book to read. Good story and surprising ending. I loved every bit of it.